Channel9.id-Jakarta. Saat ini dunia mulai pulih dari pandemi COVID-19. Terbukti bahwa kasus infeksi COVID-19 cenderung landai. Berangkat dari itu, tampaknya mobilitas masyarakat menjelang Idulfitri tahun ini bakal lebih leluasa ketimbang Idulfitri di dua tahun belakangan. Sekarang banyak orang yang lebih percaya diri untuk mudik.
Namun, di tengah hiruk pikuk persiapan mudik menjelang Idulfitri, masih ada orang yang mesti bekerja dari rumah. Meski memang memberi sisi positif—seperti waktu lebih fleksibel,
Semenjak COVID-19 dinyatakan sebagai pandemik oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), terjadi perubahan signifikan pada segala aspek kehidupan, salah satunya anjuran bekerja dan belajar dari rumah.
Beraktivitas dari rumah ini memang punya sisi positifnya sendiri. Namun, karena satu dan lain hal, beberapa orang bekerja dan belajar di tempat tidur. Padahal, kebiasaan ini tidak sepenuhnya baik bagi produktivitas dan kesehatan secara menyeluruh. Pasalnya, ada beberapa dampak negatif yang bisa terjadi bila kamu keseringan bekerja atau belajar di tempat tidur. Apa saja dampak buruk yang ditimbulkannya?
1. Ganggu kualitas tidur
Menurut terapis, aktivitas seperti bekerja, belajar, dan menonton TV akan menciptakan asosiasi terjaga sehingga bisa berdampak pada kualitas tidur. Jadi, saat Kamu berusaha ingin tidur, otakmu malah teringat pada momen lain untuk fokus bekerja, misalnya. Padahal tempat tidur seharusnya memberi isyarat untuk tidur.
2. Menurunkan produktivitas
Jika kamu bekerja sepanjang hari di atas tempat tidur, kemungkinan besar kamu akan memikirkan kesulitan-kesulitan ketika kerja sampai waktu tidur tiba. Di sisi lain, kamu bisa mengantuk dan memilih untuk tidur ketika Kamu seharusnya bekerja.
Menurut studi, bekerja dari tempat tidur justru bakal menurunkan kualitas tidur dan menyebabkan penurunan produktivitas kerja, tingkat energi, dan kualitas hidup.
3. Pengaruhi postur tubuh
Permukaan kasur tidaklah rata dan tidak padat. Selain itu, bisa saja laptop yang digunakan ketika kerja ada pada posisi yang tak tepat. Seiring berjalannya waktu, hal ini bakal memengaruhi postur tubuh—yang berisiko menyebabkan penyakit muskuloskeletal.
4. Ganggu suasana hati dan pengaruhi energi
Salah satu faktor yang memengaruhi jam biologis tubuh adalah pencahayaan. Cahaya terang bakal membuat tubuhmu terjaga, sementara gelap memungkinkan tubuh merasa harus istirahat.
Nah, penyinaran di kamar tidur cenderung lebih redup daripada ruangan lainnya, mengingat jendela atau tirai biasanya ditutup. Nah, hal ini bisa menyebabkan seseorang rentan mengantuk, apalagi kalau di siang hari saat sedang berpuasa. Kamar tidur ya memang cocok untuk tidur, namun buruk bagi produktivitas kerja atau belajar. Sebab matamu bakal cepat lelah dan tegang lantaran pencahayaan yang tak mendukung. Bisa pula mengganggu waktu tidur, hingga buruk bagi kesehatan mental.
5. Ancaman kebersihan
Cleveland Clinic menyampaikan bahwa dalam semalam, ada lebih dari 15 juta sel kulit mati yang dilepaskan. Adapun sel kulit mati ini menjadi makanan jutaan tungau.
Nah, kalau Kamu melakukan aktivitas seperti bekerja di tempat tidur, Kamu malah menumpuk kotoran di tempat tidur. Belum lagi, tungau yang mungkin menggerumuti sel kulit mati tersebut. Maka dari itu, penting untuk membersihkan tempat tidur dan rutin mencuci seprai. Apalagi kalau Kamu kebiasaan bekerja di tempat tidur. Sebaiknya, Kamu pun menghindar kebiasaan ini.
Itu dia alasan Kamu harus menghindari bekerja di tempat tidur. Kamu disarankan untuk menciptakan ruangan khusus kerja agar produktivitasmu optimal, dan tentunya, menghindari risiko-risiko yang sudah disebutkan tadi. Bagaimana? Masih mau kerja di tempat tidur?