Channel9.id-Jakarta. Pemerintah Indonesia sudah berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait status pandemi COVID-19. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi, WHO menyerahkan keputusan status itu pada masing-masing negara.
“Sudah bicara, WHO intinya bilang bahwa masing-masing negara diberikan kesempatan untuk mendeklarasikan kapan titiknya tercapai. Cuma, WHO bilang tolong hati-hati,” ungkap Budi pada Kamis (16/2).
Budi menambahkan bahwa kehati-hatian itu mesti dilakukan karena ada banyak kemungkinan COVID-19 masih bermutasi. Sementara itu, belum bisa dipastikan apakah mutasi itu memunculkan karakteristik virus yang berat atau ringan.
“Karena varian-varian ini masih terus bermutasi. Ada juga kemungkinan juga loncat antarnegara,” ujar dia.
“WHO bilang, by nature, virus itu ada inangnya dan kalau inangnya meninggal, manusia meninggal, virusnya juga meninggal. Virus ingin hidup lebih lama, sehingga virus itu makin lama makin lemah supaya di inangnya tidak meninggal.”
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan bahwa pemerintah berencana mencabut status darurat COVID-19 di beberapa bulan mendatang. “Tetapi masih sangat berkembang dinamis sesuai dengan situasi,” imbuhnya, Selasa (14/2).