Hot Topic

Memupuk Cinta Tanah Air Tak Harus Melalui Pendidikan Militer

Channel9.id – Jakarta. Pengamat Pendidikan dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang Doni Koesoema menilai, menanamkan cinta Tanah Air tidak harus dengan pendidikan militer.

Diketahui sebelumnya, Kementerian Pertahanan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang menggodok aturan supaya para mahasiswa bisa mengikuti Program Bela Negara. Salah satunya, dengan memasukkan pendidikan militer dalam Sistem Kredit Semester (SKS) perkuliahan.

“Kita sekarang hidup di zaman damai, bukan lagi zaman perang. Kita dapat membangun perdamaian antara negara menjadi penengah dalam konflik, mengembangkan budaya dan melindungi tradisi sebagai bagian dari cinta Tanah Air tanpa terkait urusan militer,” kata Doni, Kamis (20/8).

Lebih lanjut Doni mempertanyakan tujuan pemerintah mengajukan ide program pendidikan militer bagi mahasiswa. Apabila model pendidikannya nanti dengan memberikan ruang kepada militer untuk datang mengajar di kampus, artinya itu sama seperti mata kuliah lain yang tidak ada latihan baris-berbaris.

“Kalau seperti itu malah tidak berguna, karena sudah terwakili oleh mata kuliah Pancasila. Jika pendidikan militer dalam arti pengajaran tentang ke-Indonesia-an, militer bukan porsinya mengajar di kampus karena sudah ada pendidikan pancasila yang wajib dipelajari dari mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi,” katanya.

Karena itu, pemerintah tidak perlu mengikuti kebijakan negara lain yang memiliki peraturan wajib militer, seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, maupun Italia dalam upaya menumbuhkan kesadaran dan rasa cinta rakyatnya terhadap negara.

Menurut Doni, skema yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan rasa nasionalisme generasi muda dengan melalui pendekatan budaya, seni, bahasa maupun ilmu pengetahuan. Lantaran, Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman tinggi.

“Untuk memupuk cinta terhadap negara tidak harus dengan militer. Kita tidak perlu belajar dari negara lain. Kita hanya perlu belajar dari pengalaman kita sendiri dimana Indonesia tanpa militerisme bisa maju dan berkembang,” kata Doni.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  1  =