Nasional

Menag Minta Pengasuh Pesantren dan Tokoh Agama Mendapat Prioritas Vaksin

Channel9.id-Jakarta. Program vaksinasi nasional di Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari 2021. Para petugas kesehatan mendapatkan jatah vaksinasi tahap awal, diikuti petugas publik esensial.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta agar para pengasuh pesantren dan tokoh agama pun mendapat prioritas program vaksinasi Covid-19. Sebab menurutnya, kiai pesantren dan para tokoh agama berada pada garda terdepan dalam tugas pembinaan keberagamaan masyarakat.

“Kami berharap para kiai pesantren dan tokoh agama yang terus membina masyarakat, serta para santri bisa mendapat prioritas vaksinasi Covid-19. Peran para tokoh agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu dalam pembinaan agama sangat besar dan dirindukan umat,” tutur Yaqut dalam keterangan tertulis, Rabu (20/1).

Baca juga: WHO Tegaskan Agar Vaksinasi Segera Dilakukan

Menurut Menag Yaqut, selama masa pandemi banyak tokoh agama dan pengasuh pesantren yang wafat. “Data kami lebih dari 300 tokoh agama yang meninggal selama pandemi Covid-19,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani. Menurutnya, vaksinasi Covid-19 bagi pengasuh pesantren mendesak, mengingat aktivitas mereka dalam membina keberagamaan umat dan santri sangat diharapkan. “Ini tentu penting, tidak hanya untuk tokoh agama Islam, tapi juga tokoh lintas agama,” jelasnya.

Menurut pria yang akrab disapa Dhani ini, tahap pertama program vaksinasi Covid-19 yang bergulir sejak 13 Januari 2021 memang diprioritaskan bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan Covid-19.

Adapun untuk tahap selanjutnya, vaksinasi dilaksanakan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Ada dua kelompok yang akan divaksinasi Covid-19 pada tahap kedua, yaitu petugas pelayanan publik dan kelompok lansia. “Kami berharap, para tokoh agama bisa masuk dalam kategori petugas pelayanan publik karena mereka memang berperan dalam pembinaan keagamaan umat. Apalagi, tidak sedikit dari para tokoh agama ini sudah masuk kategori lansia,” tuturnya.

Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury menambahkan dalam kondisi seperti ini, gereja juga perlu tampil sebagai garda terdepan dalam tugas dan panggilannya selain melakukan pelayanan holistik melalui kepedulian dan belas kasihan kepada sesama.

“Gereja juga harus menolong mereka yang terkena dampak pandemi, juga memberikan penyuluhan yang benar tentang pentingnya vaksin (vaksinasi Covid-19) bagi kesehatan masyarakat,” katanya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =