Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah untuk mengecek langsung persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Dalam kunjungan ke berbagai daerah tersebut, salah satu yang menarik perhatiannya adalah pelaksanaan tahapan Pilkada yang berlangsung di Kota Solo.
Mendagri mengungkapkan, dirinya mendapat mendapat informasi langsung dari jajarannya tentang pelaksanaan coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih di Solo, yang dilakukan oleh sekitar 1.220 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).
“Mereka secara door to door melakukan proses coklit dengan protokol kesehatan COVID. Petugas memakai alat pelindung diri (APD) berupa masker dan sarung tangan sekali pakai, membawa alat tulis sendiri dan petugas memverifikasi data dengan tidak masuk ke rumah,” ujarnya, Kamis (23/07).
Yang unik, lanjut Tito, pelaksanaan coklit di Solo diawali dengan mendatangi tokoh-tokoh yang dikenal masyarakat. Mereka menjadi calon pemilih awal yang diverifikasi. Misalnya, salah satu tokoh yang dikenal masyarakat yang didatangi untuk menjalani proses coklit adalah Yan Vellia, isteri penyanyi langgam campursari yang terkenal, almarhum Didi Kempot.
Hal ini menyebabkan pelaksanaan coklit mendapat liputan luas dari media cetak, online dan media TV setempat.
“Kunjungan petugas ke kediaman Yan Vellia pada hari Sabtu (17/07) lalu, misalnya, menjadi berita dan liputan utama di berbagai media lokal terkemuka, termasuk Solopos,” kata Tito.
Sehingga, kata dia, menjadi pemantik antusiasme masyarakat untuk ingin mengetahui dan mengerti lebih jauh pelaksanaan Pilkada dengan penerapan protokol kesehatan aman COVID-19.
“Teknik KPUD untuk menjadikan tokoh yang dikenal masyarakat seperti isteri almarhum Didi Kempot Ibu Yan Vellie ini sebagai salah satu role model coklit pemilih cukup cerdas. Masyarakat akan melihat bahwa tahapan Pilkada sudah bergulir dan penerapan protokol kesehatan benar-benar diterapkan. Semoga contoh positif dari Solo ini dicontoh oleh daerah lain,” jelas Tito kepada wartawan.
Lebih dari 105 juta pemilih diharapkan akan memberi suara pada Pilkada 9 Desember 2020. Mereka yang tersebar di 270 provinsi, kabupaten dan kota, akan diteliti dan dicocokkan datanya oleh petugas KPUD sesuai Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) untuk Pilkada Serentak Tahun 2020. Program coklit berlangsung dari tanggal 15 Juli sampai dengan 13 Agustus 2020.
Mendagri memiliki perhatian yang serius terhadap pelaksanaan tahapan Pikada kali ini. Di tengah Pandemi COVID-19, ia tidak segan-segan melakukan kunjungan kerja. Selain mengunjungi NTB, Papua dan Maluku, sebelum ini Mendagri Tito sudah melakukan kunker ke Sumut, Kalbar, Kalteng, Kaltara, Sulut, Sulsel. Sulteng dan Sultra.
Dalam kunjungannya ke daerah, ia memantau secara rinci tahapan-tahapan Pilkada, terutama terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di lapangan.
Pelaksanaan coklit adalah salah satu tahapan Pilkada yang penting yang telah dimulai pada 17 Juli lalu. Di tahap ini PPPD mencocokkan data pemilih sekaligus melakukan pemutakhirkan data. Pemutakhiran ini penting dikarenakan adanya penambahan pemilih pemula karena bergesernya jadwal dari 23 September menjadi 9 Desember. Tambahan data ini sudah diserahkan oleh Kemendagri dalam bentuk Tambahan Data DP4 kepada KPU pada 18 Juni lalu.
Selain itu, kunjungan Mendagri bertujuan memastikan kesiapan daerah dalam memberikan dukungan anggaran yang dibutuhkan. Mendagri melakukan pengecekan pemerintah daerah secara rinci satu per satu atas realisasi Nilai Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang sangat vital bagi pelaksanaan Pilkada. Sejauh ini hampir semua dari 270 daerah sudah merealisasikan 100 persen anggaran Pilkada.