Economy

Mendagri: Sukses Kendalikan Inflasi, Indonesia Diapresiasi di Forum G20

 

Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Presiden Joko Widodo menyampaikan capaian keadaan ekonomi dan keuangan Indonesia pada forum G20. Pada forum tersebut, Indonesia mendapat apresiasi dari kepala negara anggota G20. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada angka positif yaitu 5,72 persen di kuartal ketiga tahun 2022 dan untuk inflasi berada di angka 5,71 (year on year) pada Oktober 2022.

“Ini menunjukkan sesuatu yang bagus 5,72, sementara negara-negara lain banyak yang di bawah 5 persen. Tidak banyak negara yang di atas 5 persen. Kemudian Beliau (Presiden) juga menyampaikan data inflasi Indonesia, yaitu angka 5,71 persen untuk di bulan Oktober,”ujarnya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah di Jakarta, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Mendagri: Waspadai Inflasi Jelang Nataru

Menurutnya, prestasi tersebut tak lepas dari kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda). Termasuk Rakor pengendalian inflasi juga dilaksanakan secara rutin oleh Pemda dan rekan-rekan kementerian/lembaga (K/L) terkait.

“Kita semua sekali lagi mengulangi arahan Bapak Presiden bahwa pertumbuhan ekonomi nasional itu ditentukan oleh kerja dari pemerintah pusat dan semua pemerintahan di daerah. Ini ada 37 provinsi sekarang, dan kemudian 95 kota serta para 416 kabupaten, ini harus bekerja secara paralel,” ujarnya.

Lanjut Tito, pemerintah pusat memiliki catatan terkait daerah-daerah yang sudah bekerja sangat keras dalam pengendalian inflasi. Hal itu ditandai dengan adanya operasi pasar, penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT), bantuan sosial (Bansos), serta inovasi-inovasi lain termasuk membiayai transportasi antara produsen ke konsumen.

“Ini hal yang positif ini harus diteruskan, karena situasi global sangat dinamis sekali, dan rantai pasok dunia masih terganggu tapi banyak negara yang sudah terdampak. Ada yang inflasinya sudah di atas 100 persen, (lebih) 80 persen seperti Turki, ini Indonesia masih tahap di posisi 5,71,” ungkapnya.

Dalam paparannya, Tito menjelaskan kondisi inflasi di beberapa negara di dunia. Seperti di Eropa inflasi tinggi terjadi di Ukraina yang mencapai 26,6 persen. Kemudian di Asia, inflasi tertinggi terjadi di Lebanon, Syria, Sri Lanka, Iran, Laos, Pakistan, Myanmar, Kazakhstan, dan Kirgistan. Sementara di Asia Tenggara, inflasi tertinggi ada di Laos 36 persen dan Myanmar 19 persen.

“Kita pada papan yang agak tengah 5,71 persen, sementara yang memang agak di bawah kita adalah Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Kamboja, bahkan Singapura pun sudah 7,5 persen, Timor Leste 7,9 persen,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  5  =