Channel9.id – Surabaya. Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, tugas rakyat Indonesia saat ini menjaga semangat nasionalisme, merawat kebhinekaan, dan mempertahankan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Semangat itu akan membawa Indonesia mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang mampu mengelola kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.
Hal itu disampaikan Mendagri saat memberikan sambutan dalam Launching Program Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Surabaya, Minggu 14 Agustus 2022.
“Kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa NKRI karena ini modal terpenting. Kalau jiwa ini dirawat, kita bisa memaksimalkan SDM untuk mengelola SDA yang berlimpah luar biasa demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia” kata Mendagri.
Mendagri menyampaikan, Indonesia adalah negara yang unik. Unik karena merupakan negara plural nomor satu di dunia. Lebih dari 1.300 suku, lebih dari 700 bahasa, dan lebih 17 ribu pulau ada di Indonesia.
Meski beragam, rakyat Indonesia tetap bersatu. Terbukti, Indonesia bisa merawat kebhinekaan dan pluralisme dalam kurun waktu hampir 77 tahun. Menurut Mendagri, hal itu penting karena banyak negara bangsa yang tidak bisa bertahan dalam kurun waktu ini.
“Katakan lah negara besar seperti Uni Soviet itu nomor 2 dunia, militer kuat, ekonomi kuat, wilayahnya luar biasa luas, tahun 1990 pecah menjadi Rusia dan belasan negara kecil lainnya. Di Balkan, Eropa, Yugoslavia menjadi 7 negara kecil,” kata Tito.
Bahkan, kata Tito, negara lain yang lebih dahulu merdeka dan hanya memiliki sedikit suku harus mengalami perpecahan.
“Afganistan, merdeka 1912, hanya 7 suku, 99 persen satu agama. Sekarang terjadi konflik, ekonominya lebih mundur dari pada kita. Negara yang mengakui kemerdekaan kita yang pertama dan masih banyak contoh lain. Lalu ada perang Rusia Ukrainaa. Sedih saya melihatnya,” ujar Tito.
Melihat hal itu, Tito berpesan bahwa kemerdekaan Indonesia itu bukan terjadi begitu saja. Tetapi, kemerdekaan Indonesia ada perjuangan darah dan air mata. Oleh karena itu, peringatan HUT RI ke-77 ini, bukan sekedar ritual belaka, melainkan sebuah pesan bahwa kita harus merawat dan menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
“Jadi 17 Agustus ini kita peringati bukan ritual saja, bukan buat habisin anggaran. No. Saya melihat bangsa ini diberikan juga Allah kekayaan yang luar biasa. Semua ada. Potensi energi ada, tanah yang subur, sepanjang tahun bisa bercocok tanam karena negeri tropis. Di negara-negara empat musim hanya 6 bulan. Kita juga negara bahari sumber kelautan yang luar biasa. Bahkan, Pulau Jawa salah satu dari survei terakhir tentang Pariwisaata adalah pulau terindah dunia,” ujarnya
Kendati demikian, modal terpenting majunya suatu bangsa bukan SDA-nya tetapi SDM. Saat ini SDM Indonesia mencapai 270 juta penduduk. Menurut Tito, jumlah ini harus dimanfaatkan baik supaya Indonedia emas 2045 bisa tercapai.
“Seandainya 270 juta, separuhnya saja adalah tenaga kerja yang memiliki skill, yang terdidik, terlatih, punya keterampilan dan sehat Ini akan membawa Indonesia melompat untuk mencapai Indonesia emas 2045. Modal terpenting bangsa ini untuk maju dan bersatu bukanlah SDA. Banyak negara yang bertahan seperti Singapura dan Dubei karena SDM,” ujarnya.
Di samping itu, Tito menyampaikan, di satu negara yang sangat plural, potensi konfliknya sangat tinggi. Namun, jika dikelola dengan baik akan memberikan berkah.
“Pluralisme, toleransi, rasa kesatuan persatuan tidak boleh tergoyahkan. Dan ini harus dirawat. Bung Karno sudah menyampaikan bahwa melawan ancaman eksternal itu lebih mudah ketimbang menjaga masyarakat supaya tidak berkonflik. Oleh karena itu, momentum 17 Agustus jangan berlalu begitu saja. Kita harus manfaatkan betul momentum ini, karena modal yang terpenting bagi bangsa ini yaitu rasa persatuan keberagaman dalam kerangka NKRI,” ujarnya.
HY