Lifestyle & Sport

Mengenal Penyakit Autoimun Lebih Jauh

Channel9.id-Jakarta. Apa yang dimaksud dengan penyakit Autoimun? Apa gejalanya? Bagaimana penanganannya? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang diajukan terkait autoimun. Jangankan orang awam, penderita autoimun sendiri pun seringkali bingung.

Penyakit autoimun adalah kondisi sistem kekebalan tubuh Anda secara keliru malah menyerang tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus.

Namun, pada seseorang yang menderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.

Beberapa penyakit autoimun hanya menargetkan satu organ. Diabetes tipe 1 misalnya, merusak hati. Pada penyakit autoimun lainnya, seperti misalnya systemic lupus erythematosus (SLE), menyerang seluruh tubuh.

Lalu, mengapa sistem kekebalan tubuh malah menyerang tubuh? Para dokter tidak mengetahui persis apa yang menyebabkan macetnya sistem kekebalan tubuh. Namun beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini:

  • Etnis. Beberapa penyakit autoimun umumnya menyerang etnis tertentu. Misalnya, diabetes tipe 1 umumnya menimpa orang Eropa, sedangkan lupus rentan terjadi pada orang Afrika-Amerika dan Amerika Latin.
  • Gender. Wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibanding pria. Biasanya penyakit ini dimulai pada masa kehamilan.
  • Lingkungan. Paparan dari lingkungan, seperti cahaya matahari, bahan kimia, serta infeksi virus dan bakteri, bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit autoimun dan memperparah keadaannya.
  • Riwayat keluarga. Umumnya penyakit autoimun juga menyerang anggota keluarga yang lain. Meski tidak selalu terserang penyakit autoimun yang sama, mereka rentan terkena penyakit autoimun yang lain.

Terdapat lebih dari 80 jenis penyakit autoimun, berikut ini 14 penyakit autoimun yang umum:

  1. Diabetes tipe 1
  2. Rheumatoid arthritis (RA)
  3. Psoriasis/psoriatic arthritis
  4. Multiple sclerosis
  5. Systemic lupus erythematosus (SLE)
  6. Inflammatory bowel disease
  7. Addison’s disease
  8. Grave’s disease
  9. Sjögren’s syndrome
  10. Hashimoto’s thyroiditis
  11. Myasthenia gravis
  12. Autoimmune vasculities
  13. Pernicious anemia
  14. Celiac disease

Beberapa gejala awal penyakit autoimun seperti berikut:

  1. Fatigue atau mudah kelelahan
  2. Otot mudah pegal
  3. Pembengkakan dan kemerahan
  4. Demam
  5. Kesulitan konsentrasi
  6. Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki
  7. Rambut rontok
  8. Ruam pada kulit

Masing-masing penyakit autoimun memiliki gejala unik yang berbeda. Misalnya pada diabetes tipe 1 dapat menyebabkan haus yang ekstrim, penurunan berat badan, dan mudah lelah.

Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare timbul karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres.

Pergilah ke dokter jika Anda mendapatkan gejala-gejala seperti disebut diatas. Untuk mendiagnosa, dokter akan melakukan beberapa test.

Tes antibody nuklir (ANA) seringkali menjadi tes awal yang digunakan dokter ketika gejala menunjukkan penyakit autoimun. Namun, hasil tes ini tidak mengonfirmasi jenis penyakit autoimun yang diderita.

Untuk memastikannya, dokter akan melakukan tes lanjutan untuk memeriksa peradangan yang dihasilkan oleh penyakit ini.

Lalu, bagaimana penanganan penyakit autoimun?

Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, namun gejala yang timbul dapat ditekan dan dijaga agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. Untuk mengatasi nyeri, penderita bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.

Pasien juga bisa menjalani terapi pengganti hormon jika menderita penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon dalam tubuh. Misalnya, untuk penderita diabetes tipe 1, dibutuhkan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah, atau bagi penderita tiroiditis diberikan hormon tiroid.

Beberapa obat penekan sistem kekebalan tubuh, seperti kortolpsteroid digunakan untuk membantu menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh. Obat jenis anti TNF, seperti infliximab, dapat mencegah peradangan yang diakibatkan penyakit autoimun rheumatoid arthritis dan psoriasis.

Diet dan olahraga teratur juga dapat dipercaya dapat membuat penderita akan merasa lebih baik.

Dikutip dari berbagai sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  6  =