Mengulas Sejarah dan Keindahan Masjid Goa Aschabul Kahfi Tuban
Lifestyle & Sport

Mengulas Sejarah dan Keindahan Masjid Goa Aschabul Kahfi Tuban

Channel9.id-Tuban. Agama Islam masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-11 dan dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India. Sejak saat itulah mulai berkembang agama terbesar di Indonesia ini.

Salah satu bukti berkembangnya agama Islam adalah dengan banyaknya jumlah masjid yang tersebar di Indonesia. Masjid-masjid tersebut bahkan saat ini ada yang menjadi destinasi wisata.

Tak hanya kental dengan sejarahnya, tetapi juga karena bangunannya yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi yang berada di Tuban, Jawa Timur.

Masjid yang terletak di Jalan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur ini dibangun oleh KH. Shubhan.

Masjid ini disebut berada di perut bumi karena memang terletak di dalam sebuah gua. Gua yang sempat terbengkalai itu disulap menjadi tempat ibadah yang artistik.

Awal pembangunan masjid ini di mulai dari sekitar tahun 2002, dahulunya tempat itu merupakan Gua pembuangan sampah namun oleh masyarakat dan KH. Subhan tempat pembuangan sampah ini di bersihkan lalu di bangun masjid yang kini juga dijadikan pondok pesantren.

Ketika kita masuk ke dalam masjid ini kita akan memasuki lorong-lorong dalam kecil untuk masuk ke dalam masjid yang juga di jadikan sebagai pesantren, selain cukup panjang lorongnya juga berkamar-kamar sehingga seperti layaknya rumah di perut bumi.

Karena panjangnya itulah maka oleh pengelola gua tersebut dibuat masjid yang bisa digunakan untuk sembahyang. Oleh karena itu obyek wisata itu di sebut Masjid Perut Bumi atau “Masjid Ashabul Kahfi”.

Untuk Arsitek masjid ini digagas oleh KH,subhan dan beberapa Negara luar. Setidaknya ada 4 negara yang ikut dalam Arsitek masjid ini, salah satunya singapura.

Seperti pada umumnya, masjid perut bumi ini juga memiliki kubah, walau kubah tidak terlalu besar tapi identitas masjidnya sudah terasa kental sekali. Dan tak jauh dari tempat tersebut terdapat tempat santai para pengunjung yang terkesan Asri dan menentramkan.

Sering terlihat ditempat tersebut pengunjung yang mengamati dan mengagumi keunikan masjid. Pilar kokoh penyangga pada ruang utama itu juga membuat kesan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Pengunjung bisa memasuki Masjid gua ini lewat jalan biasa di pinggir jalan raya. Setelah masuk ke pintu kecil kemudian jalan mulai turun lewat tangga-tangga batu . Beberapa puluh meter kemudian kita telah masuk ke dalam Masjid perut bumi dengan puluhan kamar-kamar kecil, setiap kamar dihiasi dengan lampu warna-warni dan juga batu-batu alam yang indah dipandang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  27  =  33