Channel9.id-Jakarta. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi terus berupaya mematangkan rencana mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China.
Retno terus berkoordinasi dengan otoritas China terkait rencana evakuasi itu.
“Dari sejak awal kita sudah membuka opsi evakuasi. Nah, tentunya kita ingat bahwa situasi Wuhan adalah lock down, nah ini yang kita detailkan terus dengan otoritas Tiongkok, saya terus berkoordinasi dengan negara lain,” kata Retno kepada wartawan, Jakarta, Kamis (30/1).
“Saya tiap hari dengan Menlu Australia yang paling tidak sampai malam tadi belum dapat evakuasi. Persiapan mereka juga cukup matang, untuk compare saling belajar, kita bisa saling belajar mengeluarkan WNI kita,” imbuhnya.
Berdasarkan data terbaru, Retno menjelaskan ada sekitar 243 WNI yang mayoritas berada di Wuhan. Dengan demikian, Kementerian Luar Negeri terus berkomunikasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di China. Tujuannya untuk pendataan terkait rencana evakuasi.
“Nah, pada saat kita merancang evakuasi, itu hitunganya sangat kompleks, dalam artian kita lihat sebarannya dulu ada di titik yang jaraknya di Wuhan ratusan kilometer. Bagaimana mengambil mereka dalam kondisi lock down, busnya ini dari mana, detail sekali. Tapi kita bekerja dengan cepat,” ujar Retno.
Dalam waktu dekat, Retno berharap, pemerintah dapat mengevakuasi WNI di Wuhan. Kemudian, untuk urusan logistik, Retno menyatakan, pihak KBRI juga memastikan WNI di Wuhan tak kekurangan makanan.
“Pada saat 5 hari saya sudah mengatakan jump in. Kita masuk, kita berkoordinasi dengan PPI yang sangat luar biasa, dan akhirnya mereka sudah bisa membeli pasokan karena harga tentunya naik dan sebagainya, dan sebanyak itu kita bantu. Jadi dengan demikian, pasokan paling tidak dapat diperpanjang untuk 1 minggu ke depan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Retno menyatakan hari ini pihaknya juga akan menggelar rapat koordinasi untuk menyikapi merebaknya virus Corona. Ia menegaskan pemerintah akan mencermati secara serius masalah ini, termasuk soal kedatangan turis ke Indonesia.
“Pertama, melindungi Indonesia, dalam artian kita mengelola secara sangat cermat, serius, detail mengenai kedatangan turis, dan sebagainya. Dengan tujuan, dan ini juga dilakukan oleh semua negara, dengan tujuan mencegah untuk melindungi masyarakat dan negara kita dari kemungkinan tertular virus tersebut,” pungkasnya.
(LH)
