Channel9.id-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi pada triwulan III-2020 belum bisa tumbuh positif. Dia memperkirakan pertumbuhan pada kuartal ini bakal minus dua persen hingga nol persen. “Mungkin lower end dari minus 2,1 persen atau lebih rendah, itu perkiraan terbaru berdasarkan assessment pergerakan dalam dua minggu. Kami berharap tidak terlalu jauh,” ujarnya, Selasa, 15 September 2020.
Sri Mulyani mengatakan salah satu potensi turunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi karena dimulainya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta. DKI selama ini menyumbang 17 persen PDB nasional.
Dia berharap kebijakan pusat dan daerah yang semakin baik dalam menangani Covid-19 bisa memberikan harapan terhadap pemulihan ekonomi. Sehingga, kata Sri Mulyani, pada triwulan IV-2020 yang diperkirakan mencapai 0,4 sampai -3,1 persen. “Semua proyeksi ini tergantung dari bagaimana mengelola dan mencegah kenaikan kasus Covid,” ujarnya.
Dengan perkiraan tersebut, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada keseluruhan tahun ini berada pada kisaran minus 1,1 persen – 0,2 persen.
Sebelumnya, Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV tahun ini akan membaik, tapi masih mengalami pertumbuhan negatif akibat pandemi. Menurut dia, berbagai pemberian stimulus dan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah selama ini adalah bertujuan agar perekonomian tidak mati dan bukan supaya kembali normal.