Channel9.id-Sudan. Militer Sudan dilaporkan telah menangkap para anggota kabinet dan sebagian besar petinggi partai pro-pemerintah pada hari Senin (25/10/2021). Aksi yang diduga sebagai aksi kudeta tersebut membuat transisi Sudan ke sistem pemerintahan demokrasi menjadi kacau balau.
Mengutip dari Reuters yang mengutip kabar berita dari Saudi Al Hadath mengatakan kalau Perdana Menteri Abdalla Hamdok telah ditahan di rumah tahanan dan pasukan militer juga menangkap empat kementerian kabinet, satu orang anggota dewan, dan beberapa gubernur dan pemimpin partai.
Baca juga: Militer Sudan Tangkap Perdana Menteri dan Anggota Dewan dalam Upaya Kudeta
Masih belum ada komentar dari pihak militer. Kementerian informasi melaporkan kalau “pasukan gabungan militer” telah menangkap beberapa anggota dewan dan telah membawa mereka ke tempat yang tak diketahui.
Saksi dari Reuters menyebutkan kalau ia melihat pasukan gabungan militer dan paramiliter Rapid Support Forces di jalanan Khartoum.
Sudan sedang dalam kondisi genting sejak rencana kudeta yang gagal pada tahun lalu telah memicu adanya saling tuduh-menuduh antara pihak militer dengan anggota dewan yang sebelumnya direncanakan untuk berbagi kekuasaan setelah digulingkannya Omar al-Bashir pada tahun 2019.
Basjir digulingkan dan dipenjara setelah adanya unjuk rasa selama berbulan-bulan. Mereka sepakat untuk diadakannya transisi politik setelah Sudan diisolasi selama tiga dekade dibawah kepemimpinan Bashir. Mereka berencana untuk mengadakan pemilu pada tahun 2023.
Utusan khusus AS, Jeffrey Feltman mengatakan kalau Amerika Serikat sangat khawatir dengan adanya laporan kudeta militer di Sudan.
Pada akun Twitter resmi Biro Kemenlu dalam Urusan Afrika, Feltman memperingatkan kalau kudeta militer itu akan melanggar Deklarasi Konstitusional Sudan dan beresiko mengancam bantuan dari AS.
Saksi dari Reuters mengaku kalau pihak militer dan paramiliter telah dikerahkan ke seluruh penjuru ibu kota, Khartoum, dan melarang adanya aktivitas warga disaat para pengunjuk rasa sudah turun ke jalan sambil mengibarkan bendera Sudan dan membakar ban di beberapa titik kota.
Bandara Khartoum ditutup dan penerbangan internasional ditunda, menurut laporan dari media Dubai, Arabiya TV Channel.
(RAG)