Channel9.id – Jakarta. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko bertemu untuk pertama kalinya setelah sempat berseberangan saat kisruh Partai Demokrat. Momen itu terjadi saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2024) hari ini.
Moeldoko yang datang belakangan tak langsung menyalami AHY. Saat itu, AHY tengah berbincang dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Keduanya merupakan menteri terbaru yang masuk Kabinet Indonesia Maju.
Kemudian, Moeldoko terlihat berjalan di belakang AHY. Moeldoko awalnya menghampiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terlebih dahulu. Perbincangan antara Moeldoko dan Prabowo terjadi singkat.
Setelah menghampiri Prabowo, Moeldoko lalu menyapa Menpora Dito Ariotedjo dan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Ketiganya tampak tertawa.
Kemudian, posisi Moeldoko tepat berada di belakang AHY yang masih berbincang dengan Hadi. AHY lalu terlihat seperti menyadari ada Moeldoko di belakangnya. Ia lalu berbalik badan dan bersalaman dengan Moeldoko. Mereka tampak berbicara sebentar dan saling bertukar senyum.
Selanjutnya, AHY dan Moeldoko melayani permintaan awak media agar bersedia difoto. Keduanya berbalik badan dan menghadap ke arah awak media sambil berjabat tangan.
Sebelum rapat, Sebelum rapat, AHY sempat berkata tidak ambil pusing atas kemungkinan bertemu Moeldoko. AHY menyampaikan ia ingin berkenalan dengan seluruh pejabat di kabinet Jokowi.
“Saya datang untuk mengikuti dengan baik. Saya juga ingin berkenalan, bersilaturahmi dengan semua menteri Kabinet Indonesia Maju karena semua adalah kolega. Semua adalah mitra yang harus saya kenali dan berhubungan dengan baik,” kata AHY.
Ia mengaku ingin fokus mendengar arahan-arahan Jokowi di sidang kabinet ini. Rapat ini adalah pertemuan resmi perdana AHY setelah bergabung dengan kabinet Jokowi.
“Yang jelas saya tidak ingin tidak fokus. Yang pertama, saya datang untuk mengikuti dengan baik,” ujar AHY.
Untuk diketahui, Moeldoko sempat mengkudeta AHY lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Moeldoko ditunjuk sebagai ketua umum oleh kader-kader yang kecewa atas kepemimpinan AHY.
Moeldoko pun pernah menempuh jalur hukum memperkarakan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Terakhir, langkah peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).
Baca juga: Pemilu Diklaim Berjalan Baik, AHY: Hak Angket Tidak Perlu
HT
