Koalisi Gerindra-PKB, Dasco: Ada Batas Waktu Tentukan Capres-Cawapres
Politik

Mungkinkah Prabowo Lamar Cak Imin ?

Channel9.id – Jakarta. Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto saat ini sangat rajin melakukan konsolidasi politik, tentu dalam rangka pencapresan dirinya.

Pendapat itu disampaikan oleh pengamat politik Uchok Sky Khaddafi menangggapi jamuan makan malam Probowo untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Jl. Kertanegara IV, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu 18 Juni 2022, malam.

“Langkah Prabowo ini sangat disambut baik, karena Prabowo satu-satunya calon yang tidak punya musuh politik atas pencalonan dirinya sebagai capres. Makanya Prabowo bebas bertemu siapa saja, atau bisa menjamu elit politik mana saja,” kata Uchok Sky melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu 19 Juni 2022.

Baca juga: Prabowo dan Gus Muhaimin Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

Menurut dia, saat ini, Prabowo seperti Gus Dur tahun 98an, bisa ketemu Presiden Jokowi, bisa ketemu ibu Megawati, atau kemarin sudah bertemu Surya Paloh, dan Prabowo bertemu dan menjamu makan malam Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, di Kertanegara, di kediaman Prabowo.

“Dengan minimnya musuh politik Prabowo menandakan peluang ketua umum Gerindra itu jadi capres dan akan menang dalam pilpres, peluang besar sekali,” tandas Uchok Sky.

Berbeda dengan Ganjar Pranowo, menurut Uchok Sky, gubernur Jawa Tengah itu elektabilitasnya tinggi dan dicalonkan partai lain, tetapi PDI Perjuangan yang melahirkan dirinya belum respek atau belum mengizinkan GP jadi capres. “Partai masih ingin Puan Maharani daripada GP,” ujarnya.

Apalagi Anies Bawesdan, lanjut Uchok Sky, musuh politiknya terlalu banyak hal ini disebabkan Anies bawa isu-isu agama dan Rasis ketika Pilkada DKI Jakarta, sehingga membuat publik trauma ketakutan kepada Anies.

“Dan dampaknya walaupun Anies sudah banyak dideklarasikan dan diusung Partai Nasdem, tetap saja peluang kecil untuk memenangkan pilpres,” tegas Uchok Sky.

Meskipun begitu, kata pengamat politik yang ahli analisa anggaran itu, Prabowo bukan tidak punya musuh. Ada musuh yang sangat berbahaya bagi Prabowo. Satu-satunya musuh politik Prabowo itu adalah masa lalunya. Atas kasus penculikan aktivis yang sampai saat ini belum hilang. Kasus itu, kata Uchok Sky, masih tertanam dalam persepsi publik, atau masih trauma di hati rakyat kebanyakan.

:Tetapi sepertinya Prabowo akan maju terus untuk menjadi capres. Keyakinan Prabowo ini sangat banyak didukung kader Gerindra untuk jadi Presiden NKRI sesuai “mantra” Gus Dur,” jelas Uchok Sky.

“Dimana Gus Dur pernah mengatakan bahwa Prabowo akan jadi Presiden ketika Prabowo sudah tua. Dan dari pernyataan Gus Dur ini banyak orang menyakini bahwa Prabowo akan jadi Presiden saat sudah menua,” lanjutnya.

Tetapi demikian dikatakan dia, ada juga yang menyatakan bahwa pernyataan Gus Dur hanya guyonan, atau hanya untuk menyenangkan Prabowo saja.

“Tetapi yang jelas, rajin Prabowo melakukan konsolidasi politik pencapresan hanya untuk mencari wakil presiden buat Prabowo. Tentu wakil presiden yang dicari Prabowo adalah tokoh-tokoh atau orang NU, bisa Cak Imin, bisa Khofifah Indar Parawansa, bisa juga orang NU luar Jawa, atau orang Makasar yang bernama Andi Jamaro Dulung,” kata dia menjelaskan.

Menururnya, alasan pertimbangan wakil presiden Prabowo harus dari NU adalah pengalaman Prabowo dan partai Gerindra yang selalu kalah dalam Pilpres Karena wakilnya bukan orang traditional alias NU.

Makanya tandas Uchok Sky, pertemuan antara Muhaimin dan Prabowo, telah menghasilkan kesepakatan kedua belah pihak akan bekerjasama antara Gerindra dan PKB.

“Dalam bahasa politiknya, pertemuan malam ini antara Prabowo dengan Muhaimin adalah malam pertunangan antara Prabowo dengan Muhaimin. Sepertinya Prabowo sudah melamar Muhaimin agar mau jadi wakil Prsiden, Tentu Wakil Presiden buat Prabowo sendiri,” pungkas Uchok Sky.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  44  =  53