Nakes Terpapar Covid, Belasan Puskesmas di Blitar Hentikan Pelayanan
Nasional

Nakes Terpapar Covid, Belasan Puskesmas di Blitar Hentikan Pelayanan

Channel9.id-Blitar. Dengan bertambahnya jumlah tenaga kesehatan di puskesmas yang terpapar virus corona dan juga ditambah dengan beban kerja yang overload berakibat kepada berhentinya pelayanan sejumlah puskesmas di Kabupaten Blitar.

Setelah lima puskesmas menutup sementara layanan, saat ini berganti enam puskesmas lain yang tidak bisa memberikan layanan kesehatan.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Terus Meroket

Dengan adanya enam puskesmas harus menutup layanan kesehatan, maka total sudah 11 puskesmas ditutup. Penutupan memang hanya berlangsung selama tiga hari untuk keperluan general cleaning sambil menunggu hasil testing kontak erat.

Data dari Kabid Yankes Dinkes Kabupaten Blitar, Christine Indrawaty enam puskesmas yang ganti menutup layanan itu adalah Puskesmas Srengat, Wates, Slumbung, Gandusari, Kademangan, dan Sutojayan.

Dengan rincian nakes yang terkonfirmasi positif COVID-19 untuk Puskesmas Srengat 6 orang, Wates hanya satu dan rekan sekantor baru hari ini diambil tes PCRnya. Kemudian di Puskesmas Slumbung ada dua nakes dan Gandusari dua nakes.

“Sedangkan untuk Puskesmas Kademangan ada enam nakes dan sampai sekarang belum selesai proses tracing dan testingnya. Juga Puskesmas Sutojayan ada 3 nakes, ini juga belum selesai tracing testingnya. Kemungkinan besar jumlahnya akan bertambah,” jawab Christine.

Selain 11 puskesmas, Labkesda dan Dinkes Pemkab Blitar juga sempat ditutup. Dua kantor garda depan penanganan pasien COVID-19 ini menerapkan skema WFH kepad semua pegawainya, kecuali mereka yang mendapatkan tugas piket jaga.

Christine mengakui, beban kerja yang overload menjadi faktor utama kelelahan para nakes tersebut. Sehingga ini menstimuli menurunnya daya imunitas tubuh mereka. Dengan fakta makin banyaknya nakes yang tumbang, Christine melakukan evaluasi agar daya tahan nakesnya bisa kembali stabil.

“Kami menggeser anggaran untuk itu. Seperti menambah APD, karena selama ini hanya nakes yang langsung menangani pasien saja ber-APD. Ini kami upayakan semua ber-APD. Kemudian memberikan waktu istirahat yang cukup dan menambah asupan suplemen serta makanan bergizi,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

42  +    =  49