Channel9.id-Jakarta. Netflix melaporkan bahwa pihaknya telah kehilangan sekitar 200.000 pelanggan pada kuartal pertama 2022, dilansir dari Engadget. Perubahaan ini diduga terjadi lantaran dunia mulai pulih dari pandemi COVID-19, dan mobilitas masyarakat di luar rumah mulai meningkat. Namun demikian, Netflix percaya bahwa perubahan ini juga dilatarbelakangi oleh masalah yang tersembunyi di bawah permukaan.
Netflix merujuk pada persaingan ketat dengan layanan streaming serupa, seperti Disney+ dan Prime Video. Perusahaan juga menyalahkan ruangannya yang terbatas untuk berekspansi ke banyak negara karena faktor teknologi (seperti adopsi TV pintar dan harga data) dan banyaknya praktik berbagi akun. Ada lebih dari 222 juta rumah tangga yang membayar, kata Netflix, namun lebih dari 100 juta lainnya membagikan akun tersebut.
Baca juga: Netflix Tambahkan Tombol ‘Two Thumbs Up’
Keputusan untuk menghentikan layanan di Rusia juga merugikan Netflix. Mulanya, Netflix memperkirakan penambahan 500.000 pelanggan, namun ternyata malah kehilangan 700.000 pelanggan setelah menarik layanannya di Rusia sebagai respons atas invasi negara tersebut terhadap Ukraina. Bagaimanapun, pertumbuhan di semua wilayah cenderung lambat.
Netflix menguraikan berbagai upaya untuk membalikkan keadaan. Perusahaan berharap bisa meningkatkan kualitas layanannya, mendapat untung dari praktik berbagi akun (seperti opsi untuk berbagi berbayar di Amerika Latin), dan menghasilkan lebih banyak konten yang sesuai dengan pemirsa di luar Amerika Serikat yang pertumbuhannya lebih kuat.
Upaya Netflix itu mungkin tak bisa menutup kekurangannya dalam jangka pendek. Namun, perusahaan masih mengharapkan pertumbuhan kendati sedikit (tidak lebih dari 1,5 juta anggota baru), atau kerugian (hingga 2 juta) pada kuartal kedua yang sedang berlangsung. Berangkat dari hal itu, tak heran ayal bila perusahaan menilai game seluler dan penambahan fitur kecil bisa menarik minat pelanggan serta membalikkan keadaan.
(LH)