Channel9.id-Jakarta. OpenSea ingin aset digital lebih kredibel di pasar digital. Oleh karena itu, perusahaan melakukan pembaruan di platform, termasuk menghadirkan sistem untuk mendeteksi dan menghapus NFT peniru dan memperbaiki proses verifikasi akun.
“Copymints” merupakan token yang bisa merebut NFT lain, dan ini menjadi masalah bagi platform seperti OpenSea. Tahun lalu, OpenSea melarang dua koleksi yang meniru NFT Bored Ape Yacht Club, dengan membalikkan gambar asli (mirrored). Selain itu, kendati pemilik NFT tercatat di blockchain, pemalsuan tetap merajalela. Pada Februari, OpenSea melaporkan bahwa lebih dari 80% item dihapus lantaran diduga plagiat—mengingat banyak karya dibuat dengan alat pencetakan gratis di platform (free minting tool).
OpenSea mengatakan pihaknya sedang menerapkan sistem baru yang akan mendeteksi salinan di dua bagian, yang memungkinkan pengguna kesulitan menemukan konten asli. Perusahaan juga mengatakan akan menggunakan teknologi pengenalan gambar untuk memindai NFT pada platform. Teknologi ini bisa membandingkan NFT dengan koleksi asli, mencari flips, rotasi, dan varian lainnya. Perusahaan menambahkan, peninjauan ini juga akan dilakukan secara manual oleh manusia guna memastikan rekomendasi penghapusan.
Verifikasi akun di OpenSea juga diperbarui. Aplikasi verifikasi khusus undangan akan tersedia untuk akun dengan koleksi setidaknya 100 volume ETH. Selain itu, koleksi akan mendapat lencana biru jika dimiliki oleh akun terverifikasi dan memenuhi volume perdagangan 100 ETH.
Di beberapa bulan terakhir ini, OpenSea meluncurkan sejumlah fitur keamanan lainnya. Langkah ini sebagai respons terhadap adanya laporan penipuan di atau terkait platform. Pada Februari, OpenSea merilis sistem dukungan untuk pelanggan terverifikasi. Sebelum itu, dilaporkan adanya penipu yang meniru karyawan OpenSea dan mendapat akses ke dompet cryptocurrency orang lain.