Channel9.id-Jakarta. Draft penyederhanaan kurikulum Kemendikbud yang memangkas pelajaran Sejarah menjadi tidak wajib bahkan dihilangkan di sekolah menengah sudah tersebar luas ke publik. Bahkan, diketahui bahwa tim perumus ahli Kemendikbud tersebut adalah para pengajar Sampoerna University.
Diantaranya, Stiem Matakupan Pengajar Bahasa Inggris, Nisa Felicia pengajar Fakultas Pendidikan Sampoerna University, serta Syifa Tsamara Sejati yang bahkan baru Lulus Sampoerna University tahun 2019 menurut gramho.
Hal tersebut diungkapkan Iman Zanatul Haeri lewat status Facebooknya. Bahkan menurutnya, nama terakhir yang baru lulus tersebut terlibat dalam projek ‘Modul Pendamping Guru masa PJJ’.
“Saya menyakini, sebagai pengusaha sukses yang membuat banyak orang menjadi driver gojek, tentu mas Nadiem ahli soal keamanan digital. Namun sepertinya keamanan ini jebol ketika menyusun Draf kurikulum yang katanya rahasia itu. Kemudian saya membuka Power point Draft Kurikulum yang sudah tersebar kemana-mana itu dengan googleslide,” tulis Iman, Senin (21/9).
Iman mengaku dirinya kaget percakapan penyusun Draf Kurikulumnya pun ikut tertera, percakapan antar penyusunnya juga masih terbuka. Iman mencoba mencari tahu sosok yang berada dibalik kurikulum tersebut via aplikasi Google Scholer.
Baca juga: Said Hamid Hasan Sebut Penyederhanaan Kurikulum Berasal dari Sampoerna Foundation
“Alhamdulilah saya menemukan mereka disana. Jadi Mereka memang akademis. Cuma ada kesamaan diantara pengedit Draf Kurikulum ini. Kalau diperhatikan secara seksama sepertinya ketiga orang ini dipertemukan Tuhan dilokasi yang sama: Sampoerna University,” kata Iman yang juga pengajar di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah.
“Lebih menyakitkan lagi: Apa benar draft sepenting ini dan akan menentukan pendidikan Nasional hanya di edit tiga orang? Moga saja tidak. Apalagi Draft ini berpengaruh terhadap mata pelajaran Sejarah. Mereka kepikiran menghapusnya saja itu sudah salah. Apalagi merencanakannya menjadi sebuah draft. Astagfirullah,” lanjut Iman.
Senada dengan Iman, Mantan Ketua Tim Pengembang K13 Said Hamid Hasan mengatakan dirinya mendapat informasi, penyesuaian kurikulum itu diinisiasi oleh Sampoerna Foundation.
“Pagi ini saya dapat informasi pemikirnya itu dari Sampoerna Foundation,” ujar dia, Senin (21/09).
Guru Besar UPI tersebut mengatakan, pihak yang berwenang, seperti Pusat Kurikulum dan Buku (Puskurbuk) Kemendikbud pun tidak terlalu dilibatkan dalam pembahasan penyederhanaan mapel. Puskurbuk lebih ke teknisnya.
“Pertama yang saya ketahui ya mungkin, pengembangnya itu hanya sebagian dari teman Puskurbuk, tapi mereka sebetulnya lebih banyak teknisnya. Pemikirnya justru bukan dari Puskurbuk. Bukan orang kurikulum, bahkan ada yang baru lulus (pendidikan) tahun lalu, jadi ini suatu persoalan,” ujar Guru Besar Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu.
IG