Channel9.id – Jakarta. Perhimpunan Untuk Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak Pusdatin Kemendikbud melakukan akumulasi data penyaluran kuota internet bagi guru dan siswa yang belum mendapatkan kuota bulan September dengan bulan Oktober.
“Ini sangat penting dilakukan agar dana Rp7,2 Triliun tersebut terserap maksimal, dan bisa dimanfaatkan guru dan siswa secara optimal. Sebab bantuan kuota ini benar-benar sangat membantu mereka dalam PJJ khususnya daring,” kata Koordinator P2G Satriwan Salim, Senin (26/10).
Selain itu, P2G meminta Kemendikbud dengan operator seluler membangun relasi yang tidak hanya semata-mata relasi bisnis ekonomis. Tetapi lebih kepada orientasi bersinergi membantu anak negeri di masa pandemi.
“Oleh karenanya, bukan lagi menjadi soal jika kuota yang tersisa oleh guru dan siswa di bulan pertama, tidak diperlakukan hangus, sebagaimana skema kuota umum bagi masyarakat. Tetapi sisa kuota yang tak terpakai, masa hangusnya diperpanjang sampai Desember, sesuai dengan usia program nasional ini. Agar kuotanya benar-benar dimanfaatkan maksimal dalam PJJ, mengingat angkanya yang super jumbo Rp7,2 triliun,” ujarnya.
P2G pun mendorong skema kuota diubah tidak seperti saat ini, yang terbagi dua (2): kuota belajar dan kuota umum. Skema bantuan kuota internet ini akan lebih berguna dan maksimal dipakai jika menggunakan pola, Semua akses internet boleh dibuka, kecuali yang dilarang (black list).
“Sebab akan memperkaya akses internet siswa dan guru dalam PJJ. Termasuk penggunaan Youtube yang sangat akrab dan relatif paling banyak dikunjungi siswa dan guru. Ditambah keluhan selama ini tentang sedikitnya kuota umum yang diberikan,” ujarnya.
P2G juga meminta agar Kemendikbud memperpendek dan menyederhanakan teknis administrasi penyaluran kuota. Termasuk perbaikan-perbaikan atas kendala teknis yang dijumpai bulan September lalu.
“P2G juga meminta KPK sebagai lembaga antirasuah mengawasi dengan ketat semua proses penggunaan anggaran jumbo Rp 7,2 triliun untuk kuota. Mulai dari kerjasama Kemendikbud dengan operator seluler sampai kepada pendistribusiannya, agar terserap maksimal dan tepat sasaran,” pungkasnya.
(HY)