Channel9.id-Jakarta. Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) DKI Jakarta melakukan survey untuk mengetahui sejauh mana dampak pandemi Covid—19 bagi Industri Periklanan. Didapati bahwa 76 persen perusahaan menunda perekrutan karyawan baru, sekitar 60,8 persen perusahaan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Ketua P3I DKI Jaya, Elwin Mok mengatakan sekitar 19,6 persen sudah melakukan PHK terhadap sebagian dari karyawan dan 2 persen melakukan PHK terhadap sebagian besar karyawan. “Hanya 17,6 persen perusahaan yang menambah karyawan baru,”ujarnya.
Survey dilakukan terhadap 134 perusahaan yang menjadi anggota P3I DKI Jakarta. Elwin Mok berharap, melalui survey tersebut, para pelaku industri periklanan mengetahui tingkat kegentingan maupun optimisme dalam menghadapi semester ke-2 2020 dan menyambut 2021.
Baca juga: Menteri Keuangan: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III masih Negatif
Selain itu, ia juga berharap data hasil survei bisa menjadi indikasi dan basis data dalam menilai kondisi yang sedang dihadapi bersama. Adapun survei tersebut dilakukan secara online dari 25 hingga 31 Agustus 2020. Dari survei tersebut, didapati bahwa jasa periklanan yang paling banyak disediakan perusahaan responden ialah di digital dan media sosial yakni sebesar 74,5 persen Kemudian disusul above the line sebesar 60,8 persen
Dalam menghadapi pandemi, kurang lebih separuh responden sudah melakukan pemotongan gaji. 31 persen melakukan pemotongan gaji di level manajemen dan 19,6 persen melakukan pemotongan gaji di seluruh level. Sedangkan 49 persen perusahaan tidak melakukan pemotongan gaji.
“Untuk menghadapi tantangan di masa pandemi, perusahaan biasanya cenderung melakukan efisiensi untuk bertahan,” ucap Elwin.
Dari hasil survey, lanjut Elwin, diketahui sekitar 75 persen perusahaan diproyeksikan mengalami penurunan billing jika dibandingkan 2019, di mana bisa berdampak pada penurunan laba perusahaan. Kendati demikian, sebagian besar sekitar 74,5 persen memproyeksikan pihaknya bisa bertahan di 2020 ini. “Bahkan 15 persen lainnya optimis bisnisnya bisa bertumbuh,” pungkasnya.
Selain itu, beberapa jawaban untuk bertahan di masa Pandemi yang muncul dalam survey adalah dengan melakukan inovasi, menjaga kepercayaan klien, adopsi produk dan jasa baru, merampingkan organisasi dan lebih multitasking, smart operation, dan mengalihkan fokus atau bahkan beralih ke bisnis digital.
“Fakta diatas sejalan dengan theory survival of the fittest oleh Charles Darwin, bahwa bukan yang terkuat yang hidup, melainkan mereka yang cepat beradaptasi dengan perubahan yang akan tetap hidup, yang dapat Kita terapkan dalam berkorporasi.” jelas Edhy Bawono, Ketua Bidang Internal Organisasi P3I DKI Jaya.
IG