Channel9.id – Jakarta. Direktur Badan Pemantau Pilkada Nahdlatul Ulama (BPPNU) Jakarta Abdul Azis Su’aedy menilai angka partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024 sangat rendah. Ia pun meminta agar tata laksana Pilkada Jakarta 2024 segera evaluasi.
Abdul membandingkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2012, yakni mencapai 68 persen. Angka ini meningkat pada Pilkada Jakarta 2017 menjadi 78 persen.
Sementara, menurut data yang masuk ke BPPNU pada pukul 17.00 WIB, partisipasi pemilih masih di angka 61 persen.
“Sepertinya masih jauh lebih rendah dari Pilkada Jakarta 2012, apalagi dibandingkan dengan Pilkada terakhir Jakarta di 2017; ANJLOK!,” ujar Abdul dalam keterangan tertulis, Rabu (27/11/2024).
Jika melihat tren partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024 saat ini, Abdul berasumsi partisipasi berada di angka 60-63 persen saja.
“Hal ini harus menjadi perhatian khusus pada penyelenggara Pilkada Jakarta, atas tata laksana Pilkada Jakarta, yang parameternya antara lain adalah tingkat paritisipasi Pemilih Jakarta,” tuturnya.
Kendati demikian, Abdul menilai secara umum tidak ada gangguan berarti dalam pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024. Namun, ia menekankan agar pelaksanaan Pilkada Jakarta kali ini patut di renungkan ihwal rendahnya partisipasi pemilih.
“Mari bersama-sama menjaga demokrasi Jakarta tetap bermartabat!,” pungkasnya.
HT