Hot Topic Hukum

Paryanto Kirim Pesan Terakhir ke Anak Lewat Voice Note, Sebelum Dibunuh Mbah Slamet

Channel9.id – Jakarta. Aksi Slamet Tohari alias Mbah Slamet yang mengaku dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, tengah jadi perhatian publik dalam beberapa hari terakhir. Salah satu korban bahkan dibunuh dengan cara diracun dan dikubur dalam kondisi hidup meski tak sadarkan diri.

Korban terakhir Mbah Slamet adalah Paryanto (53) pria asal Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Sebelum ditemukan meninggal dunia, Paryanto sempat mengirimkan pesan terakhirnya kepada keluarga di Sukabumi.

GE (15) selaku anak Paryanto menunjukkan pesan teks dan rekaman suara yang dikirim Paryanto kepada kakaknya berinisial SR (22). Dikutip dari detikJabar, Kamis (6/4/2023), GE pesan tersebut diawali dengan kiriman lokasi keberadaan Paryanto di Banjarnegara.

Selain itu, Paryanto juga mengungkapkan kondisinya saat itu yang berada di tengah hutan, seperti mabuk dan penuh ketakutan.

Berikut isi lengkap pesan terakhir Paryanto sebelum ditemukan tewas dikubur di ladang Mbah Slamet.

Pesan teks:
“Takut ayah mati ini share lok pak slamet,” tulis Paryanto.

“Misal ayah g ada kabar smpe hr minggu lsg aja dime lokassi brsma aparaty (Misal ayah nggak ada kabar sampai hari Minggu langsung saja ke lokasi bersama aparat ya),” sambungnya.

Pesan suara:
“Di shareloc ini rumah orang tuanya, takut kenapa-napa ayahnya gitu loh. Lokasinya ini dimana? Lokasi di rumahnya dia gitu loh, masih satu kampung, sekitar 100 meter, sama aja di kampungnya Slamet,” kata Paryanto dalam voice note aplikasi WhatsApp.

“Ini waspada saja takutnya ayah kan namanya nggak punya teman, nggak punya rekan-rekan yang ayah percaya lagi, pokoknya ayah agak sedikit ngeri, apalagi tadi di hutan, ayah nggak sadar, bawaannya ngantuuk mulu,” sambungnya.

“Minum p******, tidur lagi-tidur lagi sambil nunggu, kepala ayah langsung tidur di bawah, ini saja ayah kaya mabok, ngomong sendiri kaya orang gila, ya sudah ya. Moga-moga selamat sampai tujuan dan sukses. Amin,” ucap Paryanto mengakhiri rekaman suara tersebut.

Pesan terakhir itu menjadi kunci terungkapnya kasus pembunuhan berantai Mbah Slamet. Keluarga langsung berangkat ke Banjarnegara dan membuat laporan orang hilang ke Polres Banjarnegara. GE curiga jika ayahnya dalam kondisi terancam.

“(Tahu dari mana terancam?) karena dari suaranya, dari vn (voice note) itu. Terus bilangnya, kalau ayah nggak ada kabar sampai hari Minggu, kalau belum pulang sampai hari Minggu bawa aparat ke sini, dari situ saya berenam dari Sukabumi langsung berangkat ke lokasi,” kata GE.

Atas kejadian ini, ia mengikhlaskan kepergian korban. Pihaknya juga menuntut agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

“Ya musibah, intinya ikhlas saja. Saya juga pengen hukumannya setimpal sama seperti apa yang pelaku lakukan ke ayah saya,” ujarnya.

Baca juga: Sadis! Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Korban Dikubur Hidup-hidup

Baca juga: Mengerikan! Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Terus Bertambah

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  6  =