Channel9.id-Jakarta. Pasar ilegal terbesar di dark web, DarkMarket, akhirnya ditutup. Hal ini juga disusul oleh penangkapan 150 tersangka penjual dan pembeli narkoba. Semua langkah ini diambil setelah investigasi selama 10 bulan.
Untuk diketahui, DarkMarket dipaksa offline pada tahun ini setelah terciduk oleh operasi internasional. Menurut laporan penegak hukum Uni Eropa, Europol, situs ini memiliki sekitar 500.000 pengguna dan memfasilitasi sekitar 320.000 transaksi—dengan klien yang membeli dan menjual berbagai hal, mulai dari malware dan informasi kartu kredit curian, hingga senjata dan obat-obatan.
Pada Januari lalu, pihak berwenang Jerman menangkap tersangka operator situs tersebut. Mereka juga menyita bukti berharga transaksi, yang berujung pada penangkapan pemain kunci situs, pada minggu ini.
Berdasarkan keterangan Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan Europol, Operasi Dark HunTor melihat penegak hukum melakukan banyak penangkapan di AS (65), Jerman (47), Inggris (24), Italia (4), Belanda (4), Prancis, (3), Swiss (2), dan Bulgaria (1). Kemudian ada lebih dari $31,6 juta uang tunai (atau Rp450 miliar) dan cryptocurrency disita selama penangkapan, serta 45 senjata api dan sekitar 234 kilogram obat-obatan—termasuk kokain, opioid, amfetamin, MDMA, dan fentanil.
“Sejumlah penyelidikan masih berlangsung,” ujar Departemen Kehakiman AS.
Sebagai bagian dari operasi, pihak berwenang Italia juga menutup dua pasar situs gelap lainnya, yaitu DeepSea dan Berlusconi. Mereka menangkap empat tersangka administrator dan menyita €3,6 juta (atau Rp59 miliar) dalam cryptocurrency.
Meskipun situs gelap pernah dianggap sebagai tempat yang relatif aman bagi mereka yang menjual dan membeli obat-obatan, operasi internasional seperti Dark HunTor mampu menangkap tersangka secara teratur dan cepat menutup situs tersebut. Dalam setahun terakhir ini, sudah ada beberapa pasar di situs gelap yang ditutup, termasuk Dream, WallStreet, White House, DeepSea, dan DarkMarket.
Kendati penegak hukum harus memainkan Whac-A-Mole dengan situs-situs semacam itu—mengingat pasar baru kemungkinan segera bermunculan, pembeli dan penjual akan kesulitan membangun bisnis yang stabil.
“Inti dari operasi seperti ini adalah untuk membuat para penjahat di dark web menjadi waspada: komunitas penegak hukum memiliki sarana dan kemitraan global untuk membuka kedok mereka dan meminta pertanggungjawaban mereka atas aktivitas ilegal mereka, bahkan di area dark web,” kata Wakil Direktur Eksekutif Operasi Europol, Jean-Philippe Lecouffe, dalam sebuah pernyataan pers, dikutip dari The Verge.
(LH)