Channel9.id-Kazakhstan. Pasukan keamanan nampaknya sudah berhasil mengendalikan situasi di jalanan ibu kota Kazakhstan, Almaty, pada Jumat pagi dan sang presiden menyatakan kalau ketertiban konstitusi sebagian besar sudah pulih, Jumat (7/1/2022). Berita ini diumumkan sehari setelah Rusia mengirimkan pasukan bantuannya.
Walaupun begitu, suara-suara tembakan masih dapat terdengar di dekat alun-alun kota, lokasi dimana pihak militer dengan demonstran bentrok pada hari Kamis lalu.
Baca juga: Atasi Kekacauan, Rusia Kirimkan Pasukan Bantuan ke Kazakhstan
Puluhan orang dilaporkan telah meninggal karena konflik di jalanan dan para pengunjuk rasa telah membakar dan merusak gedung-gedung umum di beberapa kota. Unjuk rasa berujung ricuh ini merupakan kekacauan terparah negara Asia Tengah tersebut selama 30 tahun kemerdekaannya.
Menteri Pertahanan Rusia, yang dikutip oleh Interfax, menyebutkan lebih dari 70 pesawat terbang sepanjang hari untuk mengirimkan pasukan parasut Rusia ke Kazakhstan, dan kini mereka membantu pasukan Kazakhstan untuk kembali menguasai bandara utama Amaty dari para pengunjuk rasa.
Unjuk rasa yang dipicu oleh meroketnya harga BBM telah berubah menjadi gerakan anti-pemerintah dan mantan pemimpin Nursultan Nazarbayev, 81, yang merupakan pemimpin terlama di Kazakhstan.
Nazarbayev mengundurkan diri sebagai presiden tiga tahun lalu, namun keluarganya dipercaya masih memegang pengaruh yang besar di kota Nur-Sultan, kota yang awalnya direncanakan akan dijadikan ibu kota.
Penerus Nazarbayev yang dipilih langsung olehnya, Presiden Kassym-Jomart Tokayev, meminta bantuan kepada pasukan parasut Rusia pada hari Kamis lalu untuk mengatasi unjuk rasa tersebut. Tokayev menyebutkan kalau unjuk rasa itu ditunggangi oleh milisi asing yang sudah terlatih.
“Operasi anti-teroris sudah dikerahkan. Pasukan pemerintah masih berusaha keras. Ketertiban konstitusional sebagian besar sudah pulih di seluruh Kazakhstan,” ujar Tokayev dalam pernyataannya.
“Otoritas lokal sudah berhasil mengendalikan situasi. Namun para teroris ini masih mengacau dan merusak properti umum. Maka dari itu, aksi kontra-terorisme harus terus dilakukan sampai seluruh milisi berhasil dieliminasi,” lanjutnya.
Unjuk rasa berdarah ini telah menyebabkan puluhan orang harus meregang nyawa. Dilaporkan 28 anggota kepolisian dan 16 pendemo harus meregang nyawa karena konflik hari Kamis. Selain itu, dilaporkan ada seorang aparat keamanan yang ditemukan dalam keadaan sudah terpenggal.
(RAG)