Techno

PeduliLindungi Tak Banyak Diunduh

Channel9.id-Jakarta. Aplikasi PeduliLindungi hingga saat ini baru diunduh sebanyak 358 ribu pengguna Android, Selasa (7/4). Angka itu sebagaimana disampaikan oleh Johnny G. Plate, saat rapat kerja dengan Komisi I DPR, secara virtual.

“Hingga hari ini, masyarakat yang mendownload dan menginstal PeduliLindungi sebanyak 358 ribu. Kami harap itu tumbuh dan berkembang terus,” kata Johnny.

Menurut Johnny, angka pengguna itu sangat kecil. Sebab, berdasarkan data Kominfo, penggungah internet di Indonesia mencapai 171 juta. Sedangkan ponsel yang beredar di Indonesia lebih dari 300 juta.

“Kami akan berkomunikasi dengan Apple agar bisa diinstal di Apple Store,” ucapnya.

Lebih lanjut, Johnny menjelaskan bahwa aplikasi PeduliLindungi bisa mendeteksi pergerakan pasien positif corona kepada orang lain, yang menggunakan aplikasi serupa dalam radius 2—5 meter. Pendeteksi itu dilakukan melalui Bluetooth ponsel. Jika terdeteksi, aplikasi akan memberikan informasi ke pengguna bahwa dirinya berada di sekitar pasien positif, sehingga ia diperintahkan untuk menghindar.

Johnny pun mengatakan, nomor telepon Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dala Pengawasan (PDP) Covid-19 telah diinput ke data base aplikasi itu. Sehingga, bisa diawasi oleh pemerintah.

“Sedangkan dashboard Kemenkes dalam jarak sampai 200 meter dapat dimonitor pergerakan dari pasien-pasien yang tertular. Untuk masyarakat umum, tentu kami harapkan sekali lagi peran bersama untuk sosialisasikan agar semakin banyak yang mengistal maka semakin aman karena secara teknologi diingatkan dalam jarak 2-5 meter,” ujarnya.

Ia pun memastikan data pribadi yang diunggah ke aplikasi PeduliLindungi akan dihapus apabila keadaan darurat berakhir. Perusahaan telekomunikasi juga sudah diminta untuk merealisasikan kebijakan tersebut. “Itu sesuai dengan Keputusan Menkominfo Nomor 159 tahun 2020,” pungkasnya.

Juga, ia mengaku akan berkomunikasi dengan seluruh perusahaan digital di Indonesia terlibat untuk menekan penularan Covid-19. “Saya juga meminta mereka memastikan ruang digital Indonesia tidak diisi dengan informasi yang salah atau saya katakan dengan ruang yang kotor,” katanya.
(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  1  =