Techno

Peluang Layanan dan Usaha Digital di Masa Pandemi

Channel9.id-Jakarta. Pandemi Covid-19 ini dinilai memberi peluang bagi dunia usaha. Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyebut bahwa bidang-bidang usaha yang berpeluang itu bisa menjadi pertimbangan para teknopreneur yang berniat mendirikan perusahaan rintisan atau start up.

Menurut Bambang, kehadiran teknopreneur itu penting guna mengurangi dampak pandemi terhadap dunia usaha. Terlebih dengan adanya tuntutan bahwa setiap negara harus mengoptimalkan sumber daya ekonomi. “Agar perekonomian terus berjalan dan meminimalkan dampak Covid-19 keadaan dunia usaha,” tuturnya di acara peluncuran program ‘Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerja’ secara daring, Senin (28/9).

Ia memaparkan pemanfaatan usaha digital dalam sejumlah aspek akibat Covid-19 harus bisa dilihat sebagai peluang usaha. Misalnya, melihat fenomena meningkatnya transaksi daring, para teknopreneur bisa menghadirkan pembayaran digital dan belanja daring. Adapula, lanjut Bambang, hiburan daring seperti layanan digital streaming hingga konser streaming kian digandrungi.

“Kemudian ada health wearables, teleworking, virtual learning, augmented reality atau virtual reality, supply chain 4.0,” imbuhnya.

Selain itu, Bambang pun mengatakan bidang autonomous robot atau drone sedang tren di bidang layanan dan pertahanan, menimbang pandemi ini membatasi kontak langsung antarmanusia. Lalu bidang contactless logistic dan telemedisin (telemedicine), lanjutnya, menjadi tren. Bidang ini menjadi tren karena menyediakan layanan konsultasi daring dengan dokter tanpa harus menyambangi rumah sakit. Demikian pula di bidang 3D Printing. Lalu yang terakhir ialah kecerdasan artificial (AI) atau Machine Learning.

Baca juga : Belasan Ribu Desa Segera 4G di 2022

Perihal AI, Bambang mengatakan kehadirannnya semakin penting karena bisa memberi teknologi tepat guna bagi masyarakat. Teknologi yang mengandalkan AI, lanjut dia, misalnya pengendus virus corona SARS-CoV-2, GeNose, yang diciptakan Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Ternyata teknologi GeNose yang dipakai itu menggunakan AI. Maka AI akan semakin banyak dan besar perannya bagi hidup kita,” tutur Bambang.

GeNose disebut mampu mendeteksi udara yang dihembuskan pasien ke dalam kantung khusus. Setelah itu, kantung dihubungkan ke GeNose untuk kemudian dianalisis oleh AI.

Pada kesempatan sama, Bambang menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Seribu Technopreneur Sejuta Pekerjaan dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) melalui daring, Jakarta (28/9). Penandatanganan MoU dihadiri oleh Pendiri dan Ketua Dewan Pembina INOTEK Sandiaga Uno dan Ilham Habibie.

Disebutkan bahwa program tersebut ditujukan untuk mendukung ekosistem kewirausahaan berbasis teknologi yang lebih baik dengan membuat program terstruktur. Hal ini diharapakan mampu memperluas lapangan. Nantinya program akan memberi pendampingan, pelatihan, dan fasilitasi kebutuhan teknopreneur.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  59  =  61