Airlangga soal tarif Trump
Ekbis Hot Topic

Pemerintah Dukung Kebijakan Meningkatkan Perekonomian

Channel9.id-Jakarta. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah mendukung beberapa langkah untuk meningkatkan perekonomian nasional di tengah dinamika global. “Terjadi kalibrasi terhadap resesi. Walaupun permintaan luar negeri menurun dan pertumbuhan perdagangan diperkirakan hanya 1,6 persen dari pada tahun lalu yang 4 persen, namun pemerintah mendorong beberapa langkah dalam negeri,” ujarnya, Senin, 30 Januari 2023.

Dia menjelaskan terjadi kalibrasi terhadap resesi, karena perekonomian dunia meskipun dilanda penurunan dan inflasi, namun kelihatan sudah lebih terkendali. Selain itu harga energi juga tidak naik seperti perkiraan awal karena iklim lebih panas. Kemudian perkiraan harga energi dan kebijakan zero-Coviddi Cina sudah mengalami revisi.

Baca juga: Perekonomian Indonesia Diperkirakan Tumbuh 5,3 Persen pada 2022

Menurut Airlngga, langkah yang dilakukan pemerintah untuk mendorong perekonomian nasional, antara lain mendorong belanja dalam negeri, konsumsi dan investasi. Selain itu mendorong geliat beberapa sektor seperti sektor industri dan sektor pariwisata.

“Kami melihat sinyal positif ada. Kami lihat sinyal positif dari purchasing manager index (PMI) yang diterbitkan oleh BI, angka bulan Januari 53,3. Kemudian untuk production level di angka 56,2, kemudian angka order from customer di angka 55,” kata Arilangga.

Dia menambahkan impor kredit dan yang lain arahnya positif. “Pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi dan ekspor. Kami harus menjaga domestic demand,” ujarnya.

Menurut Airlangga, PMI yang positif serta consumer confidence di atas 100, membuktikan bahwa persepsi masyarakat terhadap ekonomi sudah mulai positif.
“Dari sektor perindustrian mengeluarkan rilis index kepercayaan industri juga positif di 51,54 persen,” ucapnya.

Adapun 17 sektor di atas 50, kata Airlangga, artinya 17 sektor naik yaitu mulai dari pengelolaan tembakau, logam, peralatan listrik, mesin, logam dasar, makanan, alat angkutan. “Kemudian industri kertas juga di atas 50, dan beberapa sektor yang masih di bawah antara lain pakaian jadi, kemudian komputer,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

65  +    =  72