Pemerintah Hong Kong Jalankan Perburuan Babi Liar
Internasional

Pemerintah Hong Kong Jalankan Perburuan Babi Liar

Channel9.id-Hong Kong. Pemerintah Hong Kong telah menangkap dan memandulkan tujuh babi hutan pada Rabu malam sebagai tindakan untuk mengurangi jumlah hewan tersebut di daerah perkotaan setelah salah satu dari babi tersebut menggigit seorang petugas kepolisian, Kamis (18/11/2021).

Perburuan babi hutan di sebuah distrik tersebut menandakan adanya perubahan kebijakan dalam mengendalikan hewan yang sering terlihat berkeliaran di kota itu.

“Para pemburu menembak bius tujuh babi hutan untuk dipindahkan secara manusiawi setelah disuntik sebuah obat,” ujar Departemen Agrikultur, Perikanan dan Konservasi dalam pernyataannya.

Dilaporkan kalau hewan-hewan liar tersebut banyak ditemukan di sebuah daerah 30 menit dari pusat kota. Disebutkan kalau hewan tersebut biasa lalu lalang di jalanan dan mencari makanan dari orang-orang disekitar kota, beberapa diantaranya bahkan ada yang sampai mengejar mobil.

Minggu lalu, seekor babi liar menjatuhkan seorang polisi dan minggigit kakinya, menyebabkan sang polisi mengalami luka parah. Kejadian ini memicu pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengumumkan kalau pemerintah akan meningkatkan sanksi kepada siapapun yang memberi makan babi liar.

Babi liar tersebut tak lama tergelincir dari ujung parkir mobil, jatuh sekitar 10 meter dan mati seketika.

Beberapa tahun akhir ini, pemerintah tercatat ada 30 serangan babi hutan.

Perubahan kebijakan ini memicu kritik dari kelompok pecinta hewan.

Roni Wong, juru bicara dari Kelompok Peduli Babi Liar Hong Kong, mengungkapkan kalau isu babi hutan ini dikarenakan pemerintah yang gagal mengalokasi sumber dayanya untuk mengatasi isu ini dengan damai.

“Sekarang hewan-hewan ini jadi harus menderita karena hal itu,” ujar Wong

Pada minggu ini, Lam menyatakan kalau ia mengerti banyak warga Hong Kong yang mencintai hewan-hewan liar, namun ia mengatakan pada akhirnya pemerintah harus memastikan keamanan dan keselamatan para warga.

“Sebagai pemerintah yang bertanggung jawab, kita harus segera melakukan tindakan,” ujarnya kepada para wartawan.

Menurut data dari pemerintah, kota tersebut merupakan rumah dari sekitar 3,000 babi hutan dan mereka bukanlah hewan yang dilindungi.

Beberapa babi hutan ada yang terlihat di kereta bawah tanah, atau menunggu dipinggir jalan sampai lampu hijau penyeberangan menyala di daerah pelabuhan. Disaat awal terjadinya pandemi pada tahun lalu, sebuah video viral di sosial media menunjukkan segerombolan babi hutan yang mandi di air mancur kota.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  5  =