Channel9.id – Jakarta. Direktur Eksekutif IPD, I Ketut Putra Erawan menilai, di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ada usaha untuk menegakan sistem presidensial demokrasi di Indonesia.
Dalam hal ini, pemerintah Jokowi tampak menguatkan legitimasi presiden dengan mengadakan pemilihan umum eksekutif dan legislatif secara bersamaan. Tentu, mata masyarakat akan fokus dalam pemilihan presiden.
“Pemerintah Jokowi ada upaya kembali memperkuat fondasi presidensial dengan mengubah sistem pemilu presiden dan DPR secara bersama. Dengan waktu sama, orang akan fokus pada pemilihan presiden,” kata Erawan dalam Webinar yang diadakan DPP GMNI, Jumat (3/7) malam.
Erawan menegaskan, sistem presidensial demokrasi adalah bentuk pemerintah di mana eksekutif tidak bertanggungjawab kepada badan legislatif. Presiden bertanggungjawab kepada rakyat karena langsung dipilih memalui mekanisme pemilu. Karena itu, dalam sistem ini, presiden harus merepresentasikan kepentingan bangsa.
“Presiden merepresentasikan sebuah bangsa. Jadi presiden punya kemauan atas nama sebuah bangsa. Karena itu, dia boleh bicara sebagai representasi bangsa,” katanya.
Dengan demikian, presiden yang merepresentasikan bangsa tidak boleh berpihak. Presiden harus berada di tengah dan mengayomi.
“Presiden tak boleh berpihak,” tegasnya.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga, Ramlan Surbakti menyatakan, pada dasarnya, tiap negara yang menganut sistem presidensial memiliki prinsip yang sama.
Prinsip tersebut yakni, presiden dipilih rakyat, presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan, serta presiden harus memiliki kewenangan legislatif yang diatur UUD.
“Pada prinsipnya semua sama, kecuali sistem presidensial di Afrika Selatan dan Myanmar. Presiden dipilih parlemen,” kata Ramlan.
Namun, sistem tersebut berbeda dalam detailnya. Ramlan membandingkan sistem presidensial Indonesia dan Amerika Serikat.
“Misalnya, pada pencalonan presiden di Indonesia dan Amerika Serikat berbeda. Di As, presiden dan wakil presiden bukan berpasangan. Sedangkan di Indonesia sudah berpasangan,”ujarnya.
(HY)