Menko Ekonomi Airlangga Hartanto
Ekbis Hot Topic

Pemerintah Optimistis Perekonomian Tetap Tumbuh

Channel9.id-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis ekonomi Indonesia tetap tumbuh meski pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta dan 23 kabupaten/kota di enam provinsi lainnya pada 11-25 Januari 2021. “Kami optimis dan proyeksi sampai akhir tahun di kisaran lima persen,” ujarnya, Kamis, 7 Januari 2021.

Menurut dia, beberapa indikator yang mendorong pemerintah optimistis pergerakan ekonomi Tanah Air tetap bertumbuh meski ada PSBB diantaranya indeks harga aham gabungan (IHSG) menguat di level 6.128. Begitu juga dengan rupiah menguat yang menunjukkan confident pasar dan sektor keuangan.

Selain itu, kata Airlangga, indeks purchasing manufactur index (PMI) manufaktur Indonesia naik mencapai 51,3.  Berapa harga komoditi mencapai harga tinggi di antaranya minyak kelapa sawit (CPO), batubara dan nikel. “Yang belum naik hanya bahan bakar minyak karena Indonesia impor BBM,” kata dia.

Pemerintah juga menyiapkan vaksinasi kepada masyarakat yang rencananya dimulai pada pertengahan Januari 2021. Diharapkan memberikan kepercayaan masyarakat setelah sebelumnya membuat perekonomian terpuruk lebih dalam akibat pandemi. “Pemerintah memperhatikan kebutuhan masyarakat yang utama adalah kesehatan, kemudian kedua pemerintah hadir untuk menjaga kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Airlangga.

Selama 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia melorot paling dalam pada kuartal II-2020 mencapai minus 5,32 persen dan negatif 3,49 persen pada kuartal III-2020. Pada kuartal IV-2020, lanjut dia, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran minus 2,2 persen hingga minus 0,9 persen.

Adapun perbaikan pertumbuhan ekonomi itu di antaranya gelontoran stimulus fiskal dan moneter yang dikeluarkan pemerintah salah satunya melalui belanja di APBN 2020. Realisasi belanja negara APBN 2020 mencapai Rp2.589,9 triliun atau naik 12,2 persen dari realisasi 2019 mencapai Rp2.309,3 triliun dengan defisit APBN mencapai 6,09 persen atau lebih rendah sesuai perhitungan dalam Perpres 72 tahun 2020 mencapai 6,34 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

54  +    =  57