Channel9.id-Jakarta. Pada pekan lalu, Facebook dan platform anak usahanya, WhatsApp dan Instagram, mengalami down dua kali. Imbasnya, para penggunanya di dunia tak bisa mengakses mereka sementara waktu. Pengguna di Indonesia tentu mengalaminya juga. Berangkat dari masalah ini, pemerintah perlu membuat aplikasi media sosial alternatif bagi masyarakat, menurut pakar keamanan siber sekaligus Chairman CISReC, Pratama Persada.
“Negara kita belum punya alternatif apps yang dibutuhkan… Harusnya negara memikirkan ini dari sekarang, bisa mencontoh Cina yang punya banyak aplikasi alternatif karena mereka melarang Facebook dan Google,” terang Pratama, dikutip belum lama ini.
Baca juga : Platform Media Sosial Harus Aktif Atasi Infodemi
Dari pelarangan Facebook dan Google, lanjut dia, pemerintah Cina mendorong pengembang swasta untuk menciptakan eksosistem media sosial pengganti, seperti WeChat, Weibo, QQ dan Baidu.
Belajar dari situ, Pratama menyarankan untuk membangun platform media sosial di dalam negeri, sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat agar menggunakan platform alternatif.
Sementara itu, di Indonesia sendiri sebetulnya sudah ada sejumlah layanan pesan instan buatan lokal yang bisa diandalkan. Antara lain Catfiz, Callind, Pesankita Indonesia, Oy! Indonesia, Stealth Chat, dan Imes.
Namun demikian, Pratama mengakui bahwa masyarakat Indonesia sangat bergantung pada Facebook, Whatsapp, dan Instagram—sama seperti kebanyakan masyarakat di dunia. Pasalnya, ketiga platform ini menyediakan hampir segala yang dibutuhkan masyarakat, dari berinteraksi dengan teman, menonton video, hingga marketplace.
“Namun, jelas berisiko dari sisi eksploitasi data pribadi untuk keperluan iklan dan juga riset yang tidak diketahui oleh penggunanya,” tandasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, hingga kini belum ada platform yang bisa menggantikan WhatsApp dan Facebook, mengingat fungsinya yang nyaris lengkap. Sementara, Instagram sudah bisa digantikan TikTok, kendatipun TikTok tak secara khusus memamerkan foto melainkan dalam kombinasi cuplikaan video, foto, dan musik.
(LH)