Channel9.id-Sri Langka. Pengambilan kembali kapal kontainer yang hancur terbakar di perairan Sri Lanka dikabarkan akan memakan waktu berbulan-bulan karena kondisi laut yang masih ganas, Rabu (16/6/2021). Disaat yang bersamaan, pihak otoritas Sri Lanka juga sedang menginvestigasi apakah kecelakaan kapal tersebut merupakan penyebab matinya puluhan penyu dan lumba-lumba.
Pada awal Juni , ada bagian kapal MV X-Press Pearl milik Singapura yang muncul kembali kepermukaan.
Menteri Pembangunan Kota dan Konservasi Pantai, Nalaka Godahewa pada hari Selasa mengatakan kalau ia menginginkan kapal tersebut untuk segera ditarik ke daratan supaya resiko polusi lautan tidak kian membesar.
“Kemarin kami ingin kapal yang hancur tersebut untuk segera ditarik ke daratan, tapi tim penyelamat masih belum memulai operasinya di kondisi seperti sekarang ini,” ujar Godahewa kepada para reporter di Ibukota Sri Lanka, Colombo.
Musim hujan di Sri Lanka sudah dimulai dan biasanya baru akan selesai di bulan September.
Para tim penyelamat percaya kalau bahan bakar minyak kapal sudah terbakar habis saat kebakaran terjadi, tapi Godahewa mengatakan kalau pihak otoritas Sri Lanka terus siap siaga akan adanya potensi ancaman bocornya bahan bakar minyak kapal MV X-Press Pearl ke laut.
Otoritas satwa liar Sri Lanka juga menginvestigasi matinya beberapa penyu dan lumba-lumba setelah mereka menemukan bangkai mereka yang terdampar ke pantai mereka selama beberapa minggu ini.
Godahewa mengatakan kalau otoritas Sri Lanka sedang melakukan otopsi ke bangkai hewan tersebut untuk menentukan apakah benar mereka mati karena kecelakaan kapal milik Singapura tersebut.
Penyelidikan itu menjelang kedatangan tiga ahli Program Lingkungan PBB pada hari Rabu untuk membantu Sri Lanka memperkirakan kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan kapal tersebut.
Godahewa mengatakan kalau pemerintah Sri Lanka sudah mengkontak PBB dan beberapa negara lainnya karena para peneliti dari negaranya masih belum cukup kemampuannya dalam mengkalkulasi kerusakan secara akurat. Tak diketahui negara mana saja yang dimaksud Godahewa.
(RAG)