Techno

Pendapatan Telkom Tumbuh 8,8 Persen di Kuartal III 2018

Di sisi lain, segmen bisnis Wholesale and International juga mengalami peningkatan 32,6 persen dari periode yang sama di tahun 2017.

Segmen ini ditargetkan terus tumbuh hingga akhir tahun 2018, didukung oleh infrastuktur terutama backbone, baik domestik dan internasional.

Sehingga di tengah persaingan industri yang semakin ketat, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan pendapatan Rp 99,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2018 atau tumbuh 2,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017.

Sementara itu, EBITDA tercatat Rp 44,9 triliun dan laba tercatat sebesar Rp 14,2 triliun.

Saat ini, Telkom tengah menyelesaikan pembangunan sistem kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) yang diperkirakan rampung pada akhir 2018.

IGG menghubungkan sistem kabel laut South East Asia Middle East West Europe 5 (SEA-ME-WE-5) dengan South East Asia United States (SEA-US).

Pembangunan IGG merupakan milestone penting untuk menjadikan Telkom sebagai global digital hub.

Telkom juga baru saja meluncurkan Satelit Merah Putih pada 7 Agustus lalu. Satelit Merah Putih membawa 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 Standard C-band dan 12 Extended C-band yang menjangkau Asia Tenggara serta 24 Standard C-Band dengan jangkauan Asia Selatan.

Selain untuk menyediakan akses information & communication technology (ICT) di wilayah-wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia, keberadaan Satelit Merah Putih juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap satelit asing.

Telkom juga telah menerbitkan Medium Term Notes (MTN) dengan nilai Rp 1,5 triliun, untuk memperbaiki profil hutang, dengan memperbesar porsi pinjaman dengan bunga tetap.

Hal ini sebagai antisipasi atas potensi naiknya suku bunga dalam beberapa tahun ke depan. Telkom menawarkan MTN konvensional dan syariah ijarah, masing-masing dalam tiga seri.

MTN tersebut berdurasi satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun dengan bunga tetap atau bagi hasil masing-masing sebesar 7,25 persen, 8,0 persen, dan 8,35 persen.

Sampai dengan akhir tahun 2018, Telkom mengalokasikan capital expenditure (capex) sekitar 25 lersen dari total pendapatan Perseroan. Alokasi belanja modal terbanyak digunakan untuk mendukung bisnis broadband.

Telkom terus fokus memperkuat infrastruktur untuk meningkatkan kualitas layanan yang mendukung excellent customer experience.

“Dengan jaringan infrastruktur yang kuat dan andal, diharapkan Perseroan dapat menciptakan sustainable competitive growth dalam jangka panjang,” ujar Harry.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Beredar video di media sosial, Roger Danuarta mengucapkan dua kalimat syahadat, tanda memeluk agama Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =