Channel9.id – Jakarta. Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio alias Hensat menyoroti pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP. Menurutnya, pidato Megawati tersebut menunjukkan optimisme untuk menciptakan suasana politik yang sehat.
Adapun dalam pidatonya pada HUT ke-52 PDIP pada Jumat (10/1/2025) lalu, Megawati menegaskan bahwa hubungannya dengan Presiden Prabowo Subianto baik-baik saja.
“Pidato Bu Mega menunjukkan adanya optimisme secara relasi politik serta harapan untuk keduanya menjalin komunikasi demi cita-cita bangsa tanpa harus masuk kabinet,” kata Hensat dalam keterangan tertulis, Minggu (12/1/2025).
Hensat menilai, pernyataan Megawati memperlihatkan rasa saling menghormati dan potensi kolaborasi di antara kedua tokoh politik tersebut.
Selain itu, lanjutnya, pernyataan Megawati tersebut cukup menegaskan sikap bahwa PDIP siap membantu pemerintahan tanpa harus berkoalisi.
Meski begitu, Hensat juga meminta PDIP tetap menjadi pihak yang kritis terhadap program-program pemerintah yang dirasa tidak berpihak terhadap rakyat.
“Meski terdapat perbedaan dalam sikap politik, dan bu Mega juga sedikit bilang dia lebih memilih di luar pemerintahan, namun bukan tidak mungkin PDI Perjuangan juga tetap kritis terhadap program-program Prabowo,” kata Hensat.
Lebih lanjut, ia berharap hubungan antara Megawati dan Prabowo bisa terus terjaga dengan baik. Sebab, menurutnya, masyarakat menaruh harapan kepada keduanya agar bisa memperbaiki dan mengarahkan bagaimana perilaku politik di Tanah Air di masa depan.
“Komunikasi antara kedua tokoh tersebut harus terus dijaga ya, dan saya yakin memang benar tidak ada apa-apa di antara keduanya,” ujar Hensat.
“Karena memang mereka yang diharapkan rakyat mengklarifikasi norma, mengembalikan jalur etika pada tempatnya mengembalikan norma-norma kebaikan dan sehat dalam berdemokrasi kepada tempatnya,” imbuhnya.
Dalam pidatonya pada HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025), Megawati membantah anggapan bahwa hubungannya dengan Presiden Prabowo Subianto sedang tidak baik-baik saja. Ia mengaku tetap berkomunikasi dengan Prabowo hingga kini.
“Pak Prabowo nih, orang mikir saya sama dia itu wah kayaknya musuhan atau apa, nggak, nggak,” kata Megawati, disambut tepuk tangan kader PDIP yang hadir.
Megawati menyebut dirinya dan Prabowo memiliki posisi yang sama, yaitu sebagai ketua umum partai. Ia lantas mengaku berbincang dengan Prabowo soal anak buahnya di partai yang mendapat perlakuan tidak adil.
“Lah, tapi saya bilang, ‘Mas, kita kan boleh dong, saya ketua umum, kamu ketua umum, kalau kamu dibegitukan, melihat anak buah kamu dibegitukan, apa rasanya sebagai ketua umum, pasti perasaan kita sama,” kata Megawati disambut tepuk tangan hadirin.
Megawati tak merincikan sosok anak buah yang dimaksud. Namun, belakangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terseret kasus Harun Masiku. Pihak PDIP menganggap hal ini bukan murni penegakan hukum melainkan upaya politisasi hukum.
Lebih lanjut, Megawati juga mengungkit Prabowo yang sangat senang dengan nasi goreng buatannya. Bahkan, katanya, Prabowo sempat memintanya memasak nasi goreng lagi.
“Bukan sombong, padahal dia senang saya masakin nasi goreng,” kata Megawati.
Baca juga: Megawati Tepis Isu Bermusuhan dengan Prabowo, Ngaku Curhat soal Anak Buah
HT