Channel9.id-Jakarta. Pemerintah memperkirakan target penghematan devisa dari program B20 (biofuel 20 persen) hanya mencapai US$3,4 miliar pada 2019 dari target US$ 5,5 miliar. Perhitungan tersebut berasal dari realisasi penghematan devisa dari program B20 selama Januari-Juli mencapai US$1,66 miliar atau 30,18 persen dari target penghematan.
Selama enam bulan pertama tahun ini total volume penyaluran dan penggunaan B20 mencapai 3,49 juta kiloliter atau 56,38 persen dari target pemerintah sebanyak 6,19 juta kiloliter. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan target penghematan devisa dari program ini kemungkinan tidak mencapai target. Alasannya di pasar minyak dunia terjadi penyesuaian harga minyak solar.
“Tergantung harga soalrnya berapa, yang namanya penghematan itu dari jumlah FAME yang digunakan untuk ganti solar yang tidak jadi diimpor. Jadi tergantung harga solar saat ada pergantian itu juga,” kata Darmin, Senin, 12 Agustus 2019.
Darmin berharap program B20 dapat menurunkan defisit transaksi berjalan pada tahun ini. Hingga kuartal II 2019 defisit transaksi berjalan Indonesia menembus US$8,4 miliar atau setara 3,0 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).