Saat ini, pemerintah Indonesia berupaya merapikan ribuan data center yang nantinya disatukan pada Pusat Data Nasional. Untuk mencapai hal ini, pemerintah
Techno

Pentingnya SDM Untuk Bangun Pusat Data Nasional

Channel9.id-Jakarta. Saat ini, pemerintah Indonesia berupaya merapikan ribuan data center yang nantinya disatukan pada Pusat Data Nasional. Untuk mencapai hal ini, pemerintah diminta untuk fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Ketua Umum Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO) Hendra Suryakusuma mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam pembangunan dan pengelolaan data center terletak pada SDM.

Baca juga: Pemerintah Akan Bangun Pusat Data Nasional di 4 Lokasi

Hendra mengatakan bahwa nyaris 73% masalah operasional data center ini disebabkan oleh personal yang tak mumpuni.

“Kami di industri pun merasa kekurangan SDM yang mumpuni. Oleh karenanya, kami bekerjasama dengan Universitas Indonesia Fakultas Teknik Elektro untuk bisa memiliki kurikulum khusus data center,” ujarnya, Rabu (30/6).

Menurutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) seharusnya tak hanya mempermasalahkan infrastruktur saja. Sebab ini merupakan ranah pelaku di industri. Ia justru meminta Kominfo untuk fokus pada pengembangan SDM.

Hendra mengatakan, pembangunan Pusat Data Nasional bukan semata-mata solusi permasalahan industri data center. Pasalnya, yang dibutuhkan ialah talenta digital untuk mengoperasikan dan mengembangkan layanan data center dan komputasi awan.

Sementara itu, Chairman Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menambahkan bahwa pengadaan SDM untuk pengelolaan data center tidaklah murah.

Ia mencontohkan bahwa Pusat Komando Siber Nasional Amerika Serikat, butuh waktu lima tahun untuk membangun SDM yang mumpuni. Padahal anggaran yang disediakan berlimpah dan infrastrukturnya lengkap tersedia.

“Jadi, dalam pengadaan Pusat Data Nasional ini tidaklah sesederhana bahwa ini ada anggarannya. Tapi, siapa yang menjalankan, SDM-nya mana. Peningkatan kemampuan SDM in penting terlebih untuk mencegah kebocoran data,” tuturnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  38  =  42