Penyebab Aktivitas Gempa Meningkat di Indonesia
Techno

Penyebab Aktivitas Gempa Meningkat di Indonesia

Channel9.id-Jakarta. Rentetan gempa terjadi di Indonesia beberapa hari belakangan ini.

“Sebenarnya ini hal yang wajar karena memang Indonesia berada pada jalur cincin api (ring of fire),” kata Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, belum lama ini.

Daryono menjelaskan, Indonesia ada di jalur gempa dunia dan ada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yang bergerak satu sama lain. Letak ini membikin Indonesia mengalami intensitas kegempaan yang cukup tinggi. Adapun, sambung dia, gempa terjadi di wilayah yang lemah dan sudah mengalami akumulasi medan tegangan stres akibat interaksi antarlempeng tektonik.

“Kebetulan ada beberapa sumber gempa yang sudah ‘matang’ dan siap rilis energy gempa secara bersamaan atau dalam waktu yang berdekatan,” ujarnya.

Baca juga : Lelang Frekuensi 5G Dibatalkan

Lebih lanjut, Daryono mengatakan, pihaknya mendapati bahwa gempa belakangan ini lebih dominan dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Sehingga, salah satu akibatnya, kerap terjadi gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di sejumlah wilayah di Indonesia.

“Hasil monitoring BMKG menunjukkan sejak awal Januari sudah ditandai aktivitas kegempaan yang tinggi. Wilayah Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan aktivitas gempa yang guncangaannya dirasakan oleh masyarakat,” tutur Daryono.

Dari 1 hingga 21 Januari 2021, lanjutnya, BMKG sudah mencatat gempa yang dirasakan sebanyak 54 kali. Jumlah ini terbilang tinggi nyaris setiap hari terjadi. Pada 14 Januari 2021 saja, masyarakat merasakan gempa hingga 8 kali di wilayah terjadinya gempa. Sementara, hanya tanggal 10 dan 17 saja gempa tak dirasakan masyarakat.

“Tentu saja hal ini tak lazim, karena dalam 21 hari saja sudah terjadi aktivitas gempa dirasakan sebanyak dari 54 kali. Jika kita menengok data jumlah aktivitas gempa dirasakan Januari 2020 lalu, tercatat sebanyak 54 kali dalam sebulan,” pungkas Daryono.

“Untuk saat ini, baru 21 hari saja jumlah terjadi gempa dirasakan setara dengan jumlah gempa dirasakan selama sebulan pada Januari 2020,” imbuhnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  33  =  41