Channel9.id-Surabaya. Seorang perajin perahu tradisional Gethek tetap mendapatkan oreder di saat pedemi covid-19. Dirinya menyelesaikan pengerjaan perahu di tempat penambatan perahu nelayan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur.
Perahu Gethek yang dibuat dari bahan kayu bangkirai itu merupakan pesanan nelayan tradisional setempat. Dengan ukuran panjang 7 meter dan lebar 1,2 meter pembuatan perahu tradisional tersebut dapat diselesaikan selama dua minggu.
Salah satu perajin bernama Supriyono (47), mampu merangkai kayu menjadi kapal nelayan hanya dalam dua pekan.Kapal yang ia produksi adalah kapal jenis getek. Kapal ini biasa dipakai oleh para nelayan untuk berburu ikan di laut. Meski tergolong kecil, namun perahu tersebut mampu membawa beban hingga 1 ton.
Perahu dengan ukuran kapasitas 1 ton tersebut untuk satu unitnya dibandrol dengan harga Rp 10 juta tanpa mesin.
Jika pemesan ingin beserta mesin kapal gethek, maka akan dikenakan biaya tambahan sesuai harga mesin di pasaran.
Supri mengaku, kapal yang klotok yang saat ini diproduksi secara manual merupakan pesanan dari nelayan setempat. “Ini perahu getek buat cari ikan,” tuturnya. Kapal sepanjang 7 meter dan lebar 1, 2 meter itu dibuat menggunakan Kayu Bangkirai.
Kayu jenis ini sering digunakan untuk konstruksi berat, salah satunya dalam pembuatan kapal. “Kapal Kayu Bangkirai ini paling lama saya garap dua minggu sudah jadi,” kata dia.