Channel9.id-Jakarta. Pendapatan Meta di kuartal kedua tahun ini menurun. Total pendapatannya mencapai $28,8 miliar, hanya turun 1% dari periode yang sama pada tahun lalu. Namun, laba bersihnya menurun 36% menjadi $6,7 miliar. Wall Street Journal mengatakan bahwa ini adalah penurunan pendapatan pertama bagi Meta—kendati turun hanya 1%, ini tetap penting.
Pendapatan dari iklan dan berbagai platform Meta, sebetulnya datar dari tahun ke tahun. Sementara itu, pendapatan dari Reality Labs—yakni rumah bagi perangkat keras seperti Meta Quest dan inisiatif terkait metaverse—sebenarnya tumbuh 48% dari tahun ke tahun menjadi $452 juta. Namun, Reality Labs merugi $2,8 miliar di kuartal ini. Kerugian ini 15% lebih besar dari periode yang sama pada tahun lalu.
Pada tingkat ini, tampaknya Reality Labs memungkinkan Meta merugi lebih besar daripada yang terjadi pada 2021 lalu—di mana Meta merugi $10 miliar. Meta sendiri sudah memprediksi pendapatan Reality Labs akan lebih rendah pada kuartal ketiga.
Selain itu, CEO Mark Zuckerberg mengatakan bahwa sekitar 15% dari konten yang dilihat orang di Facebook dan Instagram adalah posting “rekomendasi” yang digerakkan oleh AI. Rekomendasi ini akan semakin banyak di tahun depan.
Laporan pendapatan itu bersamaan dengan tuntutan FTC, yang ingin memblokir akuisisi Meta terhadap aplikasi olahraga VR Within. “Alih-alih bersaing berdasarkan prestasi, Meta mencoba “membeli” jalannya ke puncak,” pungkas Wakil Direktur Biro Persaingan FTC John Newman, dikutip dari Engadget.
Pada Juni lalu, Meta mengatakan bahwa pihaknya memiliki 2,88 miliar pengguna aktif harian dan 3,65 miliar pengguna aktif bulanan di semua platformnya (termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger). Keduanya naik 4% dibandingkan tahun lalu. Namun, pertumbuhan Facebook lebih kecil, dengan rata-rata pengguna harian dan bulanan masing-masing hanya meningkat 3% dan 1%.