Channel9.id, Jakarta – Bencana banjir dan longsor melanda tiga kecamatan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Bencana tersebut imbas dari hujan deras yang berlangsung selama empat jam pada Minggu (26/1/2025) malam.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin pun telah membuat tiga instruksi untuk atasi kebencanaan. Pertama membuat SK atau Surat Keputusan tanggap darurat. Kedua menyewa semua alat berat swasta di Mamuju arahkan untuk atasi kebencanaan dengan menggunakan dana BTT. Ketiga semua unsur pemerintah provinsi dan kabupaten bergerak Bersama.
“Sulbar sejak bulan November 2024 sudah kami tetapkan siaga tanggap darurat,” ujar Bahtiar pada Senin (27/1/2025).
Di samping itu, Bahtiar juga telah meminta Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi agar segera menetapkan status Tanggap Darurat bencana di Kabupaten Mamuju, terkait banjir yang terjadi.
Bencana alam tak hanya mengakibatkan ruas jalan tergenang air, tetapi sampai memakan korban jiwa. Bencana longsor yang terjadi di Lingkungan Tapodede, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju telah merenggut 4 nyawa.
Hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut membuat kondisi tanah menjadi labil dan meningkatkan risiko dan dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.
“Segera tetapkan tanggap darurat. Gunakan BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk lindungi dan layani masyarakat, saya sudah arahkan pemkab mamuju,” ujar Bahtiar pada Senin (27/1/2025).
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar, Muhammad Yassir Fattah, mengungkapkan bahwa tiga kecamatan yang terdampak adalah Kecamatan Tapalang, Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Kalukku. Hingga saat ini, sekitar 862 warga dilaporkan terdampak banjir. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah karena pendataan masih berlangsung, khususnya di Kecamatan Kalukku.
“Hujan dengan intensitas yang tinggi di wilayah Kabupaten Mamuju mengakibatkan terjadinya luapan air sungai di beberapa titik, sehingga menyebabkan terjadinya banjir. Ada juga yang mengalami tanah longsor yang memakan korban jiwa,” kata, Senin (27/1/2026) malam.
Di Kecamatan Mamuju, dua wilayah yang terdampak banjir adalah Kelurahan Mamunyu dan Desa Bambu. Di Kelurahan Mamunyu, terdapat tiga titik banjir terparah, yaitu di kompleks trans Jalan Ir H Juanda, Lingkungan Tapodede, dan BTN Tarambung. Banjir di Jalan Ir H Juanda merendam 85 unit rumah dengan ketinggian air mencapai 60 cm, mengakibatkan 500 jiwa terdampak.
Di BTN Tarambung, sekitar 300 warga juga terdampak setelah banjir merendam 50 unit rumah. Baca juga: 4 Warga Tewas dalam Longsor Mamuju, Korban Ditandu karena Akses Jalan Terputus Lokasi terparah berada di Lingkungan Tapodede, di mana bencana tanah longsor menyebabkan empat warga tewas, empat lainnya luka berat, dan lima luka ringan.