Channel9.id-Jakarta. Plana dikabarkan bekerjasama dengan OneSKY. Perusahaan asal Korea ini menjadi salah satu peserta dalam perlombaan produksi mobil terbang.
Lalu lintas dan kendaraan konvensional seringkali dianggap menjadi salah satu permasalahan masyarakat urban. Hal tersebut mendorong perlombaan berbagai pengembang dan perusahaan teknologi untuk melahirkan inovasi transportasi di bidang mobil terbang atau electric vertical take-off and landing (eVTOL) vehicle.
Plana, perusahaan penerbangan asal Korea Selatan, baru saja menandatangani kerjasama dengan OneSKY, perusahaan rekayasa sistem lalu lintas udara asal Amerika Serikat. Dilansir dari blog resmi Plana, Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani dua belah pihak pada Senin (24/07/2023) lalu.
Robert Hammet, CEO OneSky, menyebut bahwa persetujuan ini merupakan kontribusi untuk menciptakan operasi pesawat yang aman digunakan. Sedangkan Minyoung Ahn, Chief Strategies Officer dan Co-founder Plana, menyebut bahwa Uncrewed Aircraft Systems traffic management (pengelolaan lalu lintas pesawat nirawak) dibutuhkan untuk pengembangan eVTOL perusahaannya.
Plana sendiri menyebut bahwa mereka sedang mengembangkan eVTOL dengan nama CP-01. Perbedaan utama dengan berbagai kendaraan terbang perusahaan lain adalah jumlah penumpang yang dapat dibawa yakni, enam orang. Perusahaan ini menjanjikan bahwa unitnya akan memiliki jarak tempuh mencapai 500 km dengan kecepatan terbang mencapai 300 km/jam.
Sekilas CP-01 memiliki kesamaan fungsi dengan helicopter konvensional. Hal tersebut pun diakui oleh Plana. Namun perusahaan Korea Selatan ini menyebut bahwa CP-01 akan memiliki beberapa kelebihan yakni, lebih senyap, efesiensinya lebih tinggi, dan ramah lingkungan. Perbedaan lainnya adalah penggunaan baling-baling di sayap sehingga memungkinkan jarak tempuh lebih jauh.
Perusahaan dari berbagai negara berlomba-lomba merilis produknya ke pasar komersil. Dilaporkan bahwa beberapa perusahaan menyebut paling cepat merilis mobil terbang pada 2025 dan 2026. Aerofugia, perusahaan asal Tiongkok, menjanjikan produknya siap melayani masyarakat pada tahun 2026. Begitupun perusahaan pesawat listrik asal Brazil, Eve Holding, yang menyebut uji coba penerbangan pada akhir 2023.
(FB)