PM Solomon Tegaskan Tak Akan Ada Militerisasi di Wilayah Pasifik
Internasional

PM Solomon Tegaskan Tak Akan Ada Militerisasi di Wilayah Pasifik

Channel9.id-Solomon. Kepulauan Solomon menandatangani pakta keamanan dengan Cina karena pakta keamanan dengan Australia dianggap kurang cocok dengan mereka, ujar Perdana Menteri Manasseh Sogavare, Jumat (29/4/2022). Ia menambahkan kalau negaranya juga memahami konsekuensi dari adanya perang dan mengatakan kalau tak akan memiliterisasi wilayah Pasifik.

Pernyataannya pertamanya, sejak diskusi bersama perwakilan Gedung Putih wilayah Indo-Pasifik, Kurt Campbel, itu dilontarkan di parlemen pada hari Jumat.

Upaya Cina untuk meluaskan pengaruh militernya di wilayah Pasifik telah membuat negara-negara Barat panic, dan kesepakatannya dengan Kepulauan Solomon telah menyerukan kampanye pemilu Australia.

Walaupun detail pakta keamanannya dengan Cina itu masih belum dibeberkan, Sogavare telah menegaskan kalau tidak akan ada pangkalan militer dan mengatakan kalau itu mencakup kebijakan domestic.

Pada hari Jumat, Sogavare mengatakan kalau kesepakatan dengan Cina itu diperlukan karena kesepakatan dengan Australia dianggap kurang cocok.

Kubu oposisi mengkritik kerahasiaan pemerintah Solomon mengenai ketentuan paktanya dengan Cina, dan negara-negara Barat khawatir kalau pakta ini akan memberi pintu bagi Cina untuk membangun militernya di wilayah Pasifik.

Australia dan Selandia Baru telah memperingatkan kalau pakta itu akan mengganggu keamanan kerja sama regional.

Sogavare membeberkan kalau Campbell dan delegasi Jepang lainnya telah memperingatkan soal mengizinkan Cina untuk membangun markas angkatan laut karena hal itu sama sekali tak ada untungnya untuk wilayah Pasifik. Sogavare, yang sebelumnya sudah mengatakan kalau mereka tak berencana untuk melakukan hal tersebut, setuju dengan peringatan tersebut.

“Kami tak perlu diingatkan lagi betapa mengerikannya perang itu,” ujar Sogavare di parlemen.

Ia menegaskan kalau Kepulauan Solomon tak akan pernah menerima adanya militerisasi di Pasifik setelah apa yang terjadi pada Perang Dunia II. Dalam pernyataannya itu, ia juga mengkritik AS yang tak memasukkan Kepulauan Solomon ke daftar negara yang harus direkonstruksi pasca PD II.

Selain itu Sogavare juga mengkritik dibuatnya aliansi pertahanan AUKUS antara Australia, AS, dan Inggris yang secara tiba-tiba, tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan negara-negara Pasifik.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

68  +    =  71