Channel9.id – Jakarta. Kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang akan tiba di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada akhir Juni 2020, menuai polemik.
Rencananya, mereka akan bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel. Tujuannya, untuk mempercepat pembangunan smelter lithium dan nikel di Konawe Utara, Weda Bay, Morowali, Harita.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan menampik pandangan beberapa pihak, yang menilai TKA asal China itu, akan menghalangi tenaga kerja Indonesia untuk mencari nafkah.
“Tenaga asing apa sih, wong dia datang untuk menciptakan lapangan kerja kok. Dia datang lima ratus orang dia ciptakan lapangan kerja untuk 5 ribu orang. Mungkin kawan-kawan enggak paham ya, saya suka sedih saja lihatnya,” kata Luhut dalam Webinar DPP PGK, Minggu (28/6).
Justru, Luhut menilai, 500 TKA tersebut akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar.
Selain itu, Luhut menegaskan, TKA tersebut hanya akan bekerja sementara waktu. Mereka akan melakukan sharing ilmu kepada tenaga kerja lokal.
“500 orang tapi mereka hanya 6 bulan tinggal, ada yang 3 bulan ada yang 1 bulan tergantung keahlian masing-masing dia harus teknologi transfer. Wajib hukumnya ada teknologi transfer,” kata Luhut.
Selain itu, Luhut menyatakan, bila sesuai rencana akan tercipta hingga 250 ribu lapangan pekerjaan pada 2024 di Sulawesi Tenggara.
“Dan kita akan ekspor karena itu tidak termasuk lithium battery itu kira-kira 30 atau lebih 35 miliar dolar. Itu angka yang sangat fantatis untuk industri yang bagus. Jadi kita punya itu. Tapi nanti kita mau atur juga jangan terlalu banyak smelternya, supaya cadangan kita tetap banyak,” katanya.
Luhut juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah, untuk menyiapkan regulasi bagi para tenaga kerja Indonesia dan TKA pada pembangunan smelter di Timur Indonesia tersebut.
“Kita koordinasi, tidak ada aturan yang kita langgar, kita kan pengin punya legacy juga. Jadi kita enggak mungkinlah menjual republik ini, apalagi ini untuk kebaikan generasi yang akan datang,” kata Luhut.
(HY)