Polisi Haiti Berhasil Identifikasi Pembunuh Presiden Moise
Internasional

Polisi Haiti Berhasil Identifikasi Pembunuh Presiden Moise

Channel9.id-Haiti. Kepolisian Haiti mengungkapkan kalau anggota kelompok bersenjata yang membunuh Presiden Haiti Jovenel Moise adalah 26 orang Kolombia dan dua orang Haiti-Amerika, Jumat (9/7/2021). Kepolisian menyatakan kalau perburuan mereka masih belum selesai.

Saat itu pemerintah melacak kalau para terduga pelaku ada di rumah dekat lokasi pembunuhan, di Petionville, daerah utara pinggir bukit ibu kota. Baku tembak terjadi selama semalaman dan pemerintah akhirnya berhasil menahan beberapa terduga pelaku di hari Kamis.

Kepala Kepolisian Haiti Charles Leon membawa 17 terduga pelaku itu ke konferensi pers pada Kamis malam beserta beberapa paspor Kolombia, senjata laras panjang, golok, walkie-talkie, dan barang-barang lainnya seperti bolt cutter dan palu.

“Warga asing datang masuk ke negara kita untuk membunuh sang presiden. Ada … 26 orang Kolombia, terbukti dari paspor mereka, dan juga dua orang Haiti-Amerika,” ungkap Charles.

Kepolisian menuturkan kalau 15 orang Kolombia dan dua orang Haiti-Amerika itu sudah ditangkap. Tiga diantaranya tewas saat baku tembak dan delapan lainnya masih buron.

Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano dalam pernyataannya mengenai informasi awal identitas pembunuh tersebut mengungkapkan kalau para pelaku adalah mantan tentara Kolombia. Molano mengatakan kalau Kolombia akan bekerjasama dengan Haiti dalam proses penyelidikan.

Menteri Pemilu dan Hubungan Antarpartai Haiti, Mathias Pierre mengidentifikasi dua warga Haiti-Amerika itu sebagai James Solages, 35, dan Joseph Vincent, 55.

Pemerintah menuturkan kalau para pembunuh ini berbicara menggunakan bahasa Inggris dan Spanyol.

“Mereka melakukan operasinya dengan perlengkapan yang lengkap. Mereka menyiapkan enam mobil dan perlengkapan lainnya,” ujar Pierre.

Pemerintah masih belum memberikan informasi mengenai motif pembunuhan tersebut.

Kepala Kepolisian Charles mengatakan kalau warga lokal juga sudah membantu polisi dalam melacak para pelaku, tapi ia meminta para penduduk untuk tidak main hakim sendiri.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

55  +    =  58