Channel9.id-Israel. Kepolisian Israel mengumumkan kalau mereka akan menahan rakyat Palestina di Israel untuk beberapa hari kedepan karena partisipasinya dalam berunjuk rasa mendukung rakyat Palestina di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, Senin (24/5/2021).
Kepolisian Israel mengatakan kalau operasi penangkapan massal ini adalah operasi hukum dan ketertiban. Mereka mengatakan kalau operasi ini bertujuan untuk menghukum mereka yang ikut berunjuk rasa menentang kekerasan di Sheikh Jarrah, menentang kekerasan Polisi Israel di halaman Masjidil Al-Aqsa, dan juga menentang kekejaman militer Israel yang membombardir Jalur Gaza.
Pada pernyataannya di Minggu malam, kepolisian Israel mengatakan kalau mereka sudah menangkap sekitar 1,550 orang sejak tanggal 9 Mei dan operasi adalah kelanjutan dari operasi penangkapan tersebut, walaupun gencatan senjata sudah diterapkan.
Baca juga: Komentar Para Tokoh Dunia Terkait Gencatan Senjata Israel dan Palestina
Ribuan pasukan Israel dari seluruh unit akan dikerahkan di kota-kota yang didominasi oleh rakyat-rakyat Palestina di Israel.
Kepolisian Israel tidak menyebutkan kalau operasi ini juga akan menangkap orang-orang Israel yang menyerang rakyat Palestina di rumahnya.
Polisi Israel, termasuk petugas penjaga perbatasan, akan menggeledah rumah-rumah dan melakukan “investigasi”.
Hassan Jabareen, direktur jenderal Adalah, sebuah pusat layanan hukum untuk kaum minoritas Arab di Israel, mengatakan kalau operasi tersebut adalah sebuah “peperangan” melawan pengunjuk rasa, aktivis politik dan juga rakyat minoritas Palestina.
“Penangkapan massal tersebut adalah peperangan melawan rakyat Palestina yang ada di Israel,” ujar Jabareen di interviewnya dengan Al Jazeera. Ia meminta seluruh aktivis politik, partai-partai Palestina dan juga Komite Rakyat Arab di Israel untuk segera melakukan sesuatu.
“Tujuan penangkapan ini adalah untuk mengintimidasi rakyat Palestina di Israel dan juga balas dendam terhadap mereka. Polisi Israel mengatakan kalau mereka ‘ingin menyelesaikan masalahnya’ dengan rakyat Palestina, demi posisi politik dan aktivitasnya,” tambah Jabareen.
(RAG)
