Opini

Polri dan Ketahanan Pangan Nasional

Oleh Yana Priyatna*

Channel9.id-Jakarta. Ketersediaan pangan yang cukup secara nasional sangat penting. Apalagi dalam situasi saat ini ketika pandemi belum berakhir. Masyarakat membutuhkan pangan yang cukup, sehat, dan begizi.

Polri didukung oleh Jajaran TNI, Kamis (9/7) kemarin secara serentak meresmikan 7.024 Kampung Tangguh di seluruh Indonesia. Kampung tangguh itu untuk mensukseskan program nasional untuk menjaga kesehatan masyarakat dan menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Program penyediaan pangan di beberapa daerah sudah mulai berjalan bahkan sudah panen raya. Salah satu program ketahanan pangan yang digarap jajaran Polri yang sudah dipanen adalah program Jajaran Polda Jawa Tengah.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi memimpin panen raya budi daya ikan dan udang yang dipanen dari kolam yang berlokasi di dekat Mako Ditpolairud Jateng. Total hasil panen dari kolam tersebut sebanyak 5.400 kg atau 5,4  ton. Jumlah yang tidak sedikit tentunya. Jenis ikan yang dipanen diantaranya ikan nila 800 kg, udang vaname 100 kg, ikan kerapu 100 kg, ikan bandeng 1.900 kg, dan ikan lele sebanyak 1.700 kg. Hasil panen Polda Jateng itu cukup membanggakan karena dapat menyediakan kebutuhan gizi bagi masyarakat. Karena hasil panen merupakan bahan konsumsi masyarakat sehari-hari.

Selain itu dalam kesempatan bersamaan dipanen sebanyak 800 kg ikan lele. Semua hasil panen itu dipetik dari tanah seluas 7.500 meter yang disulap menjadi kolam.

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah menggandeng serikat pekerja setempat untuk menyelenggarakan program padat karya. Program itu diperuntukkan bagi para pekerja korban PHK akibat pandemi covid-19.

Polda Jateng bekerjasama dengn Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan DPW FSPMI. Program padat karya itu berupa pembuatan kolam ikan dan penanaman ikan dan lele. Program itu sekaligus untuk mendukung  program nasional Ketahanan Pangan Nasional.

Program padat karya itu: pertama, menyiapkan 12 kolam dengan total ikan yang disebar sebanyak 11.000 perkolam. Dengan rincian 10 kolam diisi ikan lele 1000 ikan per kolam. total benih ikan lele sebanyak 10.000 benih. Sementara dua kolam lainnya diisi ikan nila sebanyak 500 benih per kolam, totalnya mencapai 1000 benih.

Lokasi kedua, budi daya ikan lele di desa Gedangan Rt. 01/01 kecamatan  Welahan, kabupaten Jepara dengan koordinator DPD SPN. di tempat ini ada 4 kolam. jumlah benih yangg disebar per kolan 4000 bebih ikan lele, totalnya 16.000 benih ikan lele.

Di lokasi ketiga, budi daya ikan lele di Perumahan Pesona Asri Rt. 03/IV kelurahan Kandri Gunung pati Kota Semarang. Di lokasi ini ada 9 kolam, jumlah benib per kolam 2000 ikan lele. Totalnya mencapai 18.000 benih. Lokasi keempat, budi daya ikan lele di Jl. Sriewibowo Utara II Rt. 3/5 Purwoyoso Ngaliya Semarang tepatnya di kantor Sekretariat DPW FSPMI Jateng. Ada 4 kolam di lokasi ini. jumlah benih lele sebanyak 3000 benih per kolam. totalnya mencapai 12.000 benih ikan lele.

Tak hanya itu, Polda Jateng juga masih memiliki stok benih ikan lele sebanyak 61.000 benih lele dan 6000 ikan nila. Jumlah total 67.000 benih.

Usaha padat karya Polda Jateng kerjasama dengan serikat pejerja itu secara otomatis untuk mendukung dan memperkuat program ketahanan pangan sekaligus untuk nengurangi beban hidup pekerja yang terkena PHK.

*Sosiolog dan Penulis Buku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

33  +    =  42