Channel9.id-Prancis. Prancis dan Jerman mendesak Iran untuk dengan cepat kembali lagi ke negosiasi perjanjian nuklir setelah sempat ditunda karena ada pemilu di Iran pada bulan Juni, Kamis (2/9/2021).
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian memberi tahu ke Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian melalui telepon kalau penting bagi Iran untuk kembali mengadakan diskusi perjanjian nuklir, ungkap pernyataan dari Kemenlu Prancis.
Baca juga: AS dan Israel Adakan Pertemuan, Bahas Perjanjian Nuklir Iran
Diskusi keenam antara Iran dengan AS pada bulan Juni terpaksa ditunda karena ada pemilu di Iran.
Sejak bulan April, Iran dan enam negara lainnya bersama-sama mencari solusi bagaimana Iran dan AS dapat kembali ke perjanjian nuklir yang sempat ditinggalkan AS pada masa kepemimpinan Donald Trump.
“Pak menteri menekankan kalau sangat penting untuk melanjutkan negosiasi tersebut,” ujar Kemenlu Paris setelah percakapan antara Le Drian dengan Amirabdollahian.
Le Drian mengulangi kekhawatirannya mengenai pelanggaran aktivitas nuklir yang dilakukan oleh Iran terhadap perjanjian nuklir 2015. Iran perlahan-lahan melanggar batas perjanjian nuklir sejak AS mundur dari perjanjian tersebut di tahun 2018.
Diskusi perjanjian nuklir selanjutnya masih belum dijadwalkan.
Dua pejabat senior Iran pada bulan Juli mengatakan kepada Reuters kalau presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi, akan mengambil sikap tegas di diskusi selanjutnya.
Amirabdollahian pada hari Senin menyebutkan kalau diskusi itu dapat dilanjutkan kembali dalam dua atau tiga bulan kedepan, walaupun masih jelas jangka waktu itu dimulai dari sekarang atau dari saat Reisi menjabat pada bulan lalu.
Jerman juga menyerukan hal yang sama terhadap Iran yang meminta untuk dilanjutkan kembali diskusi perjanjian nuklir sesegera mungkin.
“Kami sudah siap, namun sampai saat ini waktu diadakannya masih belum jelas,” ujar juru bicara Kemenlu Jerman.
(RAG)