Presiden AS dan Rusia Diskusi Dengan Serius Soal Isu Ukraina
Internasional

Presiden AS dan Rusia Diskusi Dengan Serius Soal Isu Ukraina

Channel9.id-Amerika Serikat. Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin saling melontarkan peringatan mengenai situasi di Ukraina, namun keduanya juga menunjukkan optimisme kalau diskusi pada Januari nanti dapat meredakan ketegangan disana, Jumat (31/12/2021).

Dalam perbincangan yang berlangsung selama 50 menit itu, Biden mengatakan kalau ia perlu melihat berkurangnya pengumpulan pasukan Rusia di Ukraina, sedang Putin mengatakan kalau ancaman sanksi dari AS dan aliansinya dapat berujung retaknya hubungan mereka berdua.

“Presiden Biden menegaskan kalau progres substansif dari dialog ini hanya bisa tercapai dalam situasi yang tenang, bukan saat sedang tegang,” ujar juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.

Baca juga: Biden dan Putin Akan Lakukan Diskusi Soal Beragam Isu

Pejabat Istana Kremlin, Yuri Ushakov, menyatakan kalau diskusi itu merupakan “pondasi yang baik” untuk diskusi-diskusi selanjutnya.

Perbicangan kedua pemimpin ini akan menjadi diskusi pembuka sebelum rangkaian pertemuan Rusia dengan AS, NATO, dan negara-negara lainnya di bulan Januari nanti.

Walaupun perbincangan tersebut adalah percakapan diplomasi, percakapan mereka bisa dibilang berlangsung “serius”. Selain itu, kedua kubu juga tidak merincikan progres signifikan untuk menciptakan solusi atau memberikan garis besar kesepakatan apapun.

Amerika Serikat menyatakan kalau mereka masih tak mempercayai laporan beberapa minggu ini yang menyebutkan kalau Rusia akan menarik sekitar 10,000 pasukannya dari perbatasan Ukraina, karena pejabatnya yang mengungkapkan kalau mereka tak melihat adanya penarikan dari daerah tersebut. Amerika Serikat kemudian mengerahkan pesawat militer JSTARSnya ke wilayah udara Ukraina untuk pertama kalinya pada awal pekan ini.

Untuk Biden sendiri, ia menegaskan akan ada sanksi berat jika Rusia memutuskan untuk menginvasi Ukraina.

“Biden memberikan dua pilihan, jalur diplomasi dan pencegahan, atau resiko dan konsekuensi yang besar,” ujar seorang pejabat administrasi senior.

“Kedua pemimpin mengakui kalau ada wilayah dimana mereka dapat memberikan progres yang berarti dan ada wilayah dimana mereka tak mungkin untuk sepakat, dan diskusi kedepannya akan menentukan kejelasan kemana arah isu tersebut,” jelasnya.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  4  =