Nasional

Prodi Pendidikan Sejarah UNJ Gelar Pelatihan Untuk Guru Se-Kabupaten Karawang

Channel9.id – Jakarta. Prodi Pendidikan Sejarah UNJ melakukan pelatihan daring untuk guru se-Kabupaten Karawang, Rabu (23/9). Pelatihan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) yang bekerjasama dengan MGMP Sejarah Kabupaten Karawang, Rabu (23/9).

Kegiatan ini berbentuk webinar yang dihadiri oleh 50 orang guru sejarah se-Kabupaten Karawang. Kegiatan ini dihadiri Drs. Ateng Rasihudin, M. Pd dan Drs. Agus Setiawan, M. Pd sebagai Ketua dan Pembina MGMP Sejarah Kabupaten Karawang. Kegiatan P2M ini merupakan kerjasama tahun kedua sebagai rangkaian kegiatan P2M Prodi Pendidikan Sejarah UNJ yang sudah berlangsung sejak 2019.

Dosen Pendidikan Sejarah UNJ, Drs. R. Wisnubroto, M. Pd, menyampaikan film merupakan salah satu media pembelajaran yang bisa menghantarkan siswa memperoleh gambaran peristiwa sejarah.

“Bahkan, ada juga yang mendapatkan kefahaman sebuah peristiwa, setelah menonton film sejarah,” kata Wisnubroto saat menjadi pemateri.

Melalui film sejarah, Wisnubroto menyampaikan, siswa dapat mengurai beragam fakta, mulai dari siapa, apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana. Bahkan karena film mengandung satu jalan cerita, siswa akan mendapatkan satu perspektif dalam bagian interpretasi sebuah peristiwa sejarah.

Pada kesempatan sama, Drs. Abrar, M. Hum dan M. Hasmi Yanuardi, SS, M. Hum memaparkan perihal sumber tulisan sebagai sumber sejarah lokal. Dalam presentasinya, Abrar menjelaskan beragam sumber sejarah tertulis berupa dokumen, arsip, otobiografi serta novel dan komik sejarah.

Abrar menyatakan, bahwa pengembangan sumber tertulis dapat dilakukan guru dengan cara membuat dan mamanfaatkan bahan ajar selain buku teks. Sumber itu meliputi blog, laman website, novel sejarah serta komik sejarah. Dalam hal ini pula penggunaan sumber website harus diperhatikan dengan baik.

“Harus jelas siapa yang membuat, tujuan pembuatan situs serta konten situs itu sendiri,” ujarnya.

Selain sumber tulisan di atas, Hasmi kemudian membahas keberadaan novel sejarah. Sebagai sebuah karya sastra, novel juga dapat menjadi sumber sejarah. Saat membacanya, tanpa disadari informasi kesejarahan yang terkait dengan emosi cerita, menjadi bagian tak terpisahkan dan dengan sendirinya menambah pengetahuan sejarah. Lewat novel juga kita bisa disuguhi kondisi zaman tertentu yang memberi informasi sejarah yang penting bagi sebuah sejarah lokal.

Hasmi menambahkan bahwa terdapat kriteria khusus bagaimana sebuah karya novel sejarah harus didudukkan dalam pembelajaran sejarah.

“seorang guru, harus bisa mereview dan memisahkan mana yang fakta sejarah dan mana yang bukan,” tuturnya.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

79  +    =  87