Kesra

Pulihkan Trauma Gempa Sulbar, Kemensos Kerahkan LDP  

Channel9.id-Jakarta. Kementerian Sosial (Kemensos) mengerahkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi para penyintas gempa Sulawesi Barat (Sulbar) untuk membantu pemulihan trauma yang dirasakan oleh masyarakat terdampak gempa bumi.

“Tim LDP Kemensos berasal dari Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan SDM Program Keluarga Harapan,” Pekerja Sosial Ahli Muda Kemensos, Dika Yudhistira Rizqy dalam keterangan resminya, Kamis (21/1).

memastikan kebutuhan para pengungsi gempa Sulawesi Barat (Sulbar) dapat terpenuhi, salah satunya pemulihan psikososial.

Adapun relawan yang ikut turun sebanyak 30 orang dan tersebar di Kabupaten Majene dan Mamuju untuk kegiatan pelayanan sosial. Hingga hari ini, sebanyak 201 Tagana sudah terlibat dari Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah telah bergabung bersama Tim Kemensos.

“Mereka didatangkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan sosial sekaligus pemulihan psikologis bagi para pengungsi,” kata Dika.

Kementerian Sosial hingga saat ini masih terus mencari data ahli waris yang keluarganya menjadi korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat untuk diberikan santunan senilai Rp 15 juta.

“Kemensos akan memberikan santunan kepada ahli waris masing-masing sebesar Rp 15 juta,” kata Dika.

Baca juga: Korban Meninggal Gempa Sulbar Bertambah Jadi 91 Jiwa  

Hingga hari ini, korban meninggal dunia akibat gempa dilaporkan 91 orang. Namun, Kemensos masih menunggu data valid dari pihak Basarnas.

Pencarian data ahli waris dilakukan oleh tim layanan dukungan psikososial (LDP). Selain itu, tim tersebut juga memberikan pendampingan kepada penyintas, baik di tenda yang didirikan Kemensos maupun tenda mandiri yang didirikan warga.

Untuk mempercepat penanganan korban gempa, Kemensos melibatkan tim LDP pusat empat orang, termasuk mengader personel Tagana, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), anggota program keluarga harapan, hingga relawan dari berbagai komunitas.

“Total ada 30 orang yang kami sebar di dua kabupaten untuk melakukan kegiatan layanan dukungan psikososial,” ujar Dika.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +    =  8